Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
14 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
11 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Home  /  Berita  /  Nasional

Bulog Didorong Beli Langsung Hasil Panen Petani

Bulog Didorong Beli Langsung Hasil Panen Petani
Wakil Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin (kedua kanan) dalam suatu kesempatan di PPUU (Panitia Perancang Undang-Undang) DPD RI, Senayan, Jakarta. (foto: ist./dpd ri)
Senin, 08 Maret 2021 17:20 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI (Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia), Sultan B. Najamudin, meminta Bulog untuk menyerap langsung hasil panen padi para petani secara maksimal.

Data Sultan yang diterima GoNews.co pada Senin (8/3/2021) menyebut, produksi padi pada subround Januari - April 2021 diperkirakan sebesar 25,37 juta ton GKG (gabah kering giling), mengalami kenaikan sebanyak 5,37 juta ton atau 26,88 persen dibandingkan subround yang sama pada 2020 yang sebesar 19,99 juta ton GKG.

Berdasarkan asumsi tersebut dan output dari program food estate dibeberapa daerah, Kementan memperkirakan terjadi kenaikan produksi gabah kering giling sebesar 5,37 juta ton dibandingkan triwulan pertama 2020 yang hanya 19,99 juta ton GKG.

"Kita semua berharap Bulog dan pasar domestik dapat menyerap langsung secara penuh hasil petani. Sebab kondisi di lapangan menunjukkan ada marjin yang cukup lebar antara harga jual beras dan gabah ditingkat petani yang tidak sebanding dengan harga ditingkat pedagang," ujar senator muda asal Bengkulu tersebut.

Karenanya, Sultan mendorong Bulog untuk dapat memotong mata rantai distribusi beras atau gabah dengan cara membeli langsung hasil panen kepada petani bukan dengan membeli beras di penggilingan (pengusaha). Dengan begitu, Bulog menjadi penyeimbang harga komoditas beras.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/