Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
7 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
5
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
6
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris

AKP Sulman Aziz Mengaku Diperintahkan Kapolres Garut Menangkan Jokowi

AKP Sulman Aziz Mengaku Diperintahkan Kapolres Garut Menangkan Jokowi
AKP Sulman Aziz (kiri) didampingi Direktur LBH Lokataru Haris Azhar, melakukan jumpa pers di Kantor LBH Lokataru, Jakarta, Ahad (31/3). (kumparan.com)
Minggu, 31 Maret 2019 21:09 WIB
GARUT - Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna diduga memerintahkan semua Kapolsek di Garut, Jawa Barat, untuk memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Dikutip dari pojoksatu.com, hal itu diungkapkan mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz saat jumpa pers di Kantor LBH Lokataru, di Jakarta, Ahad (31/3).

Menurut Sulman, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, bukan sekadar memerintah, tetapi mengancam, bahwa Kapolsek yang gagal memenangkan Jokowi akan dimutasi atau dipindahdinaskan.

''Kalau seandainya di wilayah kami bertugas, paslon nomor 01 kalah, maka kami akan dipindahkan,'' ujar Sulman.

Sulman mengakui bahwa dia saat menerima perintah tersebut lantang menyuarakan penolakan. Pasalnya, perintah itu tidak sesuai dengan janji Bhayangkara.

Setelah Sulman menyatakan penolakan itu dia pun dimutasi menjadi Kanit Seksi Pelanggaran Subdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat.

Sebelum dimutasi Sulman sempat mengabadikan diri bergambar bersama tokoh agama sekaligus ketua panitia deklarasi Prabowo-Sandi di Pasirwangi dalam rangka pengamanan.

Ditanya soal nasibnya setelah mutasi, Sulman mengaku pasrah. Untuk melapor pada Propam Polda Jabar pun dia tidak yakin akan didengar.

''Saya ini bawahan, siapa yang ingin dengar laporan saya?'' tukasnya lirih.

Dia berkata selama 27 tahun berkarier sebagai penegak hukum, baru kali ini diperintahkan mendukung salah satu paslon peserta Pilpres 2019, yakni Jokowi-Ma’ruf Amin.

''Saya ini sudah 27 tahun menjadi polisi, sudah bertugas dimana mana. Baru tahun 2019 ini, di Pilpres 2019, ada perintah untuk berpihak kepada salah satu calon,'' ucap Sulman.

Sulman mengaku diperintah oleh atasannya Kapolres Garut AKBP Budi untuk mendata dukungan masyarakat di Pilpres 2019.

Kapolsek lain di wilayah Kabupaten Garut juga diperintahkan serupa. Semua diperintahkan untuk mendata anatomi dukungan masyarakat.

AKP Sulman mengklaim tidak menjalankan perintah tersebut. Dia pun tidak mengetahui apakah rekan-rekan sesama kapolsek melaksanakan perintah itu.***

Editor:hasan b
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/