Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ariana Grande Tampil Anggun dan Sempat Berganti Gaun di Met Gala 2024
Umum
20 jam yang lalu
Ariana Grande Tampil Anggun dan Sempat Berganti Gaun di Met Gala 2024
2
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Umum
21 jam yang lalu
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
3
Maudy Ayunda Lebarkan Sayap Jadi Produser Film
Umum
20 jam yang lalu
Maudy Ayunda Lebarkan Sayap Jadi Produser Film
4
Teuku Ryan Bantah Isu Perceraian yang Beredar Luas
Umum
20 jam yang lalu
Teuku Ryan Bantah Isu Perceraian yang Beredar Luas
5
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
6
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025
Olahraga
21 jam yang lalu
Kemenpora Dukung Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

PSI Akan Tolak Perda Syariah

PSI Akan Tolak Perda Syariah
Ketua Umum PSI Grace Natalie. (psi.id)
Senin, 12 November 2018 08:53 WIB
JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tak akan pernah mendukung peraturan daerah (Perda) syariah (Perda berlandaskan ajaran agama).

Hal itu ditegaskan Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam sambutan yang ia sampaikan untuk peringatan hari ulang tahun keempat PSI, di ICE BSD, Tangerang, Minggu (11/11) malam.

''PSI akan mencegah lahirnya ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindakan intoleransi di negeri ini. PSI tidak akan pernah mendukung perda-perda Injil atau perda-perda syariah. Tidak boleh ada lagi penutupan rumah ibadah secara paksa,'' ujar Grace, seperti dikutip dari cnnindonesia.com.

Misi PSI lainnya, kata Grace, adalah menjaga para pemimpin baik di tingkat nasional maupun lokal dari gangguan politisi hitam, serta menghentikan praktik pemborosan dan kebocoran anggaran di parlemen.

Grace menyebut di DPR nantinya, PSI akan menjaga Jokowi, menjaga Ridwan Kamil di Jawa Barat, menjaga Nurdin Abdullah di Sulawesi Selatan, serta menjaga Tri Rismaharini di Surabaya.

Selain itu, Grace menuturkan PSI juga memiliki misi untuk menghentikan praktik pemborosan dan kebocoran anggaran di parlemen.

''Tidak boleh lagi ada sepeser pun uang rakyat yang bisa dihambur-hamburkan dan dikorupsi,'' ujar mantan jurnalis televisi tersebut.

Lebih dari itu, Grace juga menyinggung soal perbedaan antara generasi optimis dan politisi lama. Politikus zaman old, katanya, adalah orang yang melihat orang atau negara lain sebagai ancaman.

''Politik gaya lama adalah politik yang gemar menyebar ketakutan, politisi genderuwo kata Bro Jokowi,'' ujar Grace.

Grace menyebut politisi genderuwo tersebut biasanya bergabung dengan politisi sontoloyo yang kerap menyebar isu SARA dan hoaks.

Sedangkan generasi muda, sambung dia, adalah generasi yang melihat orang atau negara lain sebagai kesempatan, atau peluang untuk bekerjasama dan berkolaborasi.

''Itulah perbedaan generasi muda optimis dengan para sontoloyo dan genderuwo,'' ucap Grace.

Sebelumnya, ungkapan politikus sontoloyo dan genderuwo diungkapkan Presiden Jokowi yang juga berkontestasi dalam pilpres 2019 sebagai petahana berpasangan dengan cawapres, Ma'ruf Amin.

Pada Pilpres 2019 mendatang, Jokowi kembali berhadapan dengan lawan politiknya pada Pilpres 2014, Prabowo Subianto. Prabowo yang merupakan calon presiden nomor urut 02 itu berpasangan dengan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.***

Editor:hasan b
Sumber:cnnindonesia.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/