Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
18 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
18 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
17 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
4 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
3 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
2 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin

Korban Gempa di Palu Terpaksa Menjarah Makanan untuk Bertahan Hidup

Korban Gempa di Palu Terpaksa Menjarah Makanan untuk Bertahan Hidup
Warga korban gempa menjarah makanan di toko di Kota Palu untuk bertahan hidup. (tribunnews)
Senin, 01 Oktober 2018 08:40 WIB
PALU - Kelaparan mendera para korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Untuk bisa bertahan hidup, sebagian warga terpaksa menjarah makanan di berbagai toko di Kota Palu.

Kapendam XIII Merdeka Kolonel Inf Muhammad Thohir menegaskan, meski penjarahan itu dilakukan karena alasan untuk bertahan hidup, namun tetap tidak direstui pemerintah.

''Tidak benar aksi penjarahan warga ini dipersilakan oleh pemerintah, memang apa negara ini,'' kata Thohir di Makorem 132 Tadulako, Palu, Minggu (30/9/2018).

Dikatakan Kolonel Thohir, bila masyarakat membutuhkan logistik, agar bisa dikoordinasikan dulu.

Lanjutnya, pengadaan logistik agar bisa didampingi oleh aparat TNI Polri, atau pihak pemerintah dengan cara didata dan diinventarisir, apa kebutuhan warga.

''Jadi bukan untuk diizinkan melakukan penjarahan. Sya ulangi, tidak ada izin dari pemerintah untuk melakukan penjarahan, termasuk juga di SPBU,'' tegas Thohir.

Thohir menambahkan, bagi keluarga korban gempa agar kiranya minta pendampingan ke pihak Babinsa atau Bhabinkamtibmas di posko yang ada.

Salah satu warga Palu yang tidak mau disebutkan identitasnya mengaku, aksi penjarahan ini sudah berlangsung sejak Sabtu (29/9/2018) malam, usai Magrib.

''Sudah dari malam penjarahan warga. Belum ada yang ditangkap. Kalau SPBU yang dijarah, di Jalan Ki Hajar Dewantara sama Jalan M Yamin,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnws.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/