Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
20 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
17 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23

Ada Hujan Meteor Saat Gerhana Bulan Total Sabtu Dinihari Nanti

Ada Hujan Meteor Saat Gerhana Bulan Total Sabtu Dinihari Nanti
Gerhana bulan. (int)
Jum'at, 27 Juli 2018 19:25 WIB
JAKARTA - Saat gerhana bulan total Sabtu (28/7/2018) dini hari nanti, planet Mars akan terlihat jelas. Selain bisa melihat Mars, hujan meteor juga akan terlihat jelas dari bumi.

Dikutip dari republika.co.id, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaludin menyebutkan, meteor yang akan terlihat nanti malam yakni Southern Delta Aquarids dan Piscis Austrinis.

Dikatakannya, hujan meteor akan terlihat sepanjang malam bila cuaca cerah.

''Hujan meteor sesungguhnya sepanjang malam, tetapi kalah oleh cahaya purnama. Nah saat gerhana bulan total hujan meteor baru terlihat kalau mengamatinya dari daerah yang jauh dari polusi cahaya,'' ungkap Thomas Djamaluddin kepada republika.co.id, Jumat (27/7).

Gerhana bulan total pada saat purnama terjauh (micro-moon) akan terjadi pada dini hari 28 Juli 2018 (malam Sabtu) di langit barat. Pada saat gerhana bulan total, bulan berwarna merah darah sehingga disebut blood-moon.

Warna merah darah tersebut disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi sehingga warna merah cahaya matahari yang menimpa purnama. Maka media sering menyebut fenomena akhir Juli ini sebagai micro-blood-moon.

Pada saat purnama meredup dan memerah, amati bintang terang kemerahan di samping kirinya. Itulah planet Mars, tetangga bumi yang juga sedang mengalami purnama sehingga tampak seperti bintang yang sangat terang.

''Lalu amati juga di atas bulan yang memerah. Ada beberapa titik pancar hujan meteor, khususnya yang sedang mengalami saat puncaknya pada malam itu: Southern Delta Aquarids (sekitar 20 meteor per jam) dan Piscis Austrinis (sekitar 5 meteor per jam),'' jelas Thomas.

Fase gerhana sebagian mulai pukul 01.24 WIB sampai pukul 05.19 WIB (untuk WITA dan WIT menyesuaikan). Pada rentang waktu tersebut disunnahkan shalat gerhana bulan. Fase total terjadi pada pukul 02.30 - 04.13 WIB, selama 107 menit, terlama di abad ini.

Gerhana Sabtu dinihari nanti menjadi yang terpanjang pada abad ini karena lintasannya dekat dengan garis tengah lingkaran bayangan bumi dan jarak bulan terjauh dari bumi. Dengan dua faktor itulah purnama berada dalam kegelapan bayangan bumi lebih lama dari gerhana bulan pada umumnya.  ***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/