Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
21 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
2
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
21 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
3
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
21 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
4
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
5
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
5 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
6
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia

Gerhana Bulan Sebagian Terjadi Nanti Malam, Umat Islam Diimbau Shalat Khusuf

Gerhana Bulan Sebagian Terjadi Nanti Malam, Umat Islam Diimbau Shalat Khusuf
Ilustrasi gerhana bulan. (sidomi.com)
Senin, 07 Agustus 2017 16:38 WIB
JAKARTA - Masyarakat Indonesia bisa menyaksikan gerhana bulan, Senin (7/8/2017) malam.

Laman Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menginformasikan, fase awal umbra terjadi mulai pukul 22.48 WIB, Senin, 7 Agustus 2017.

Sementara, gerhana bulan sebagian terjadi mulai pukul 00.22 WIB dan berakhir pada pukul 02.18 WIB, pada Selasa 8 Agustus 2017.

Puncak gerhana terjadi pada pukul 01.20 WIB. Gerhana bulan sebagian ini bisa diamati dari seluruh wilayah Indonesia.

Kementerian Agama pun mengajak masyarakat Indonesia untuk melaksanakan shalat khusuf atau shalat gerhana. 

''Pelaksanaan shalat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing,'' kata Dirjen Bimas Islam Kemenag, Muhammadiyah Amin.

Tata Cara Shalat Gerhana

Adapun tatacara Salat Gerhana adalah sebagai berikut:

a. Berniat di dalam hati;

b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana sholat biasa;

c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadis Aisyah: ''Nabi SAW. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.'' (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);

d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;

e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “ Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;

f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;

h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);

i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

k. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.***

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/