Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
21 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
18 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
6
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
19 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024

Bukan Muhrim, Siswa Muslim di Jerman Tolak Salami Guru Perempuan, Akibatnya . . . .

Bukan Muhrim, Siswa Muslim di Jerman Tolak Salami Guru Perempuan, Akibatnya . . . .
Ilustrasi salaman. (merdeka.com)
Kamis, 14 Juli 2016 08:40 WIB
HAMBURG - Guru-guru di Sekolah Kurt-Tucholsky di Hamburg, Jerman, menggelar protes setelah seorang siswa muslim menolak bersalaman dengan guru perempuan atas alasan agama.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (13/7), siswa laki-laki itu justru menyorongkan pergelangan tangannya ketika si guru perempuan hendak mengajak salaman.

"Jangan tersinggung, agama saya melarang saya melakukan itu (salaman). Saya tidak bermaksud tidak hormat kepada Anda," ujar siswa laki-laki itu kepada guru perempuannya pada insiden Kamis pekan lalu.

Atas kejadian itu rekan si guru marah dan meminta siswa itu dipulangkan ke rumah tapi kepala sekolah Andrea Ludtke menolak.

Kelima guru yang menggelar protes akhirnya memilih keluar sekolah di tengah perdebatan antara siswa dan murid lain serta guru yang masih mengajar.

Setelah kejadian itu Ludtke mengatakan tujuh guru memboikot sebuah acara perayaan di sekolah.

"Murid itu bukan ekstremis. Kami ingin memberitahu bahwa perbuatan semacam itu tidak boleh dilakukan (menolak salaman). Ini kasus pertama kali di sekolah ini," kata Ludtke.

Katajun Amirpur, profesor studi Islam dia Akademi Agama Dunia di Hamburg mengatakan, dalam Islam ada perbedaan pendapat soal bersalaman antara laki-laki dan perempuan bukan muhrim.

"Sebagian laki-laki ada yang bersalaman dengan perempuan. Bisa ada beda penafsiran," kata dia.***

Editor:sanbas
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/