Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
14 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
14 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
14 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
4
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
8 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
5
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
8 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
7 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024

Rusia Ragukan Kematian Pemimpin ISIS Baghdadi, Ini Alasannya

Rusia Ragukan Kematian Pemimpin ISIS Baghdadi, Ini Alasannya
Pemimpin ISIS Al-Baghdadi. (merdeka.com)
Senin, 28 Oktober 2019 17:32 WIB
MOSKOW - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi terbunuh dalam serangan AS di Suriah.

Namun Kementerian Pertahanan Rusia meragukan klaim AS tentang kematian Baghdadi tersebut.

Dikutip dari republika.co.id, Kementerian Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, tidak ada serangan udara yang tercatat di zona Idlib pada Sabtu (27/10). Hari itu merupakan tanggal yang disinggung sebagai awal operasi penangkapan al-Baghdadi.

Trump mengatakan, helikopter militer AS terbang di atas wilayah yang dikuasai pasukan Rusia dan Suriah sebelum mendarat di kompleks tempat tinggal al-Baghdadi. Sebanyak delapan helikopter dikerahkan untuk membantu keberhasilan operasi yang melibatkan pasukan khusus tersebut.

Pernyataan Rusia mengatakan, Kementerian Pertahanan mengetahui setiap dugaan bantuan melintasnya pesawat Amerika ke wilayah udara zona de-eskalasi Idlib selama operasi ini. Alasan lain yang memperkuat adalah kehadiran al-Baghdadi di daerah itu tidak mungkin terjadi karena wilayah tersebut dikendalikan pemerintah Suriah atau oleh afiliasi Alqaidah yang merupakan saingan ISIS.

Trump mengumumkan, kematian al-Baghdadi diakibatkan bom bunuh diri yang dipicu dari rompinya. Peristiwa itu menelan beberapa korban, termasuk ketiga anaknya dan beberapa anggota keluarganya yang lain.

''Dia (Baghdadi) mencapai ujung terowongan ketika anjing-anjing kami mengejarnya. Dia menyalakan rompinya, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anaknya,'' ujar Trump.

Untuk memastikan itu sosok pemimpin ISIS, Trump menyatakan, pasukan AS telah melakukan identifikasi dengan tes DNA. Hasil tes keluar dalam 15 menit kemudian dan hasilnya positif. 

''Dia adalah orang yang sakit dan bejat dan sekarang dia sudah tewas,'' kata Trump. ***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/