Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
6 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
2
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
3
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
4
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
2 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
5
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
6
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
2 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda

Korban Gempa di Palu Terpaksa Menjarah Makanan untuk Bertahan Hidup

Korban Gempa di Palu Terpaksa Menjarah Makanan untuk Bertahan Hidup
Warga korban gempa menjarah makanan di toko di Kota Palu untuk bertahan hidup. (tribunnews)
Senin, 01 Oktober 2018 08:40 WIB
PALU - Kelaparan mendera para korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Untuk bisa bertahan hidup, sebagian warga terpaksa menjarah makanan di berbagai toko di Kota Palu.

Kapendam XIII Merdeka Kolonel Inf Muhammad Thohir menegaskan, meski penjarahan itu dilakukan karena alasan untuk bertahan hidup, namun tetap tidak direstui pemerintah.

''Tidak benar aksi penjarahan warga ini dipersilakan oleh pemerintah, memang apa negara ini,'' kata Thohir di Makorem 132 Tadulako, Palu, Minggu (30/9/2018).

Dikatakan Kolonel Thohir, bila masyarakat membutuhkan logistik, agar bisa dikoordinasikan dulu.

Lanjutnya, pengadaan logistik agar bisa didampingi oleh aparat TNI Polri, atau pihak pemerintah dengan cara didata dan diinventarisir, apa kebutuhan warga.

''Jadi bukan untuk diizinkan melakukan penjarahan. Sya ulangi, tidak ada izin dari pemerintah untuk melakukan penjarahan, termasuk juga di SPBU,'' tegas Thohir.

Thohir menambahkan, bagi keluarga korban gempa agar kiranya minta pendampingan ke pihak Babinsa atau Bhabinkamtibmas di posko yang ada.

Salah satu warga Palu yang tidak mau disebutkan identitasnya mengaku, aksi penjarahan ini sudah berlangsung sejak Sabtu (29/9/2018) malam, usai Magrib.

''Sudah dari malam penjarahan warga. Belum ada yang ditangkap. Kalau SPBU yang dijarah, di Jalan Ki Hajar Dewantara sama Jalan M Yamin,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnws.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/