Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
11 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
9 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
11 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
10 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang

Saksikan Hujan Meteor Nanti Malam, Ini Syaratnya Agar Terlihat Jelas

Saksikan Hujan Meteor Nanti Malam, Ini Syaratnya Agar Terlihat Jelas
Ilustrasi hujan meteor. (okezone.com)
Minggu, 12 Agustus 2018 17:15 WIB
JAKARTA - Hujan meteor Perseid terjadi pada 11-12 Agustus 2018. Fenomena alam ini bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Dikutip dari okezone.com, Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Thomas Djamaluddin, hujan meteor ini bisa terlihat jelas bila cuaca cerah, jauh dari polisi cahaya dan medan pandang tak terhalang.

''Bisa dilihat jelas dari seluruh wilayah Indonesia. Syaratnya, cuaca cerah, jauh dari polusi cahaya dan medan pandang tidak terhalang,'' tutur dia kepada Okezone, Sabtu (11/8/2018).

Pada Januari 2018, Indonesia juga mengalami fenomena hujan meteor Quadrantids.

Thomas mengatakan, meteor yang akan menghujani bumi berjumlah sangat banyak, yakni 150 meteor per-jam.

''Perseid diamati di langit utara. Kemudian, waktu pengamatan terbaik dini hari pukul 01.00-05.00 waktu setempat (menurut daerah masing-masing,'' tutur Thomas.

Fenomena hujan meteor yang sering dikaitkan dengan komet Swift-Tuttle ini dinamakan Perseid karena titik radian hujan meteor ini seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.

Meteor-meteor Perseid tersebut berasal dari serpihan debu ekor komet Swift-Tuttle (nama resmi: 109P/Swift-Tuttle) yang masuk ke atmosfer Bumi.

Hujan meteor Perseid disebabkan oleh serpihan yang jatuh dari ekor komet Swift-Tuttle saat bersentuhan dengan atmosfer Bumi. Komet ini mengorbit Matahari setiap 133 tahun.

Meteor ini sebagian besar tidak lebih besar dari butiran pasir. Kemudian objek langit ini akan terbakar ketika mereka mencapai atmosfer pada 58 kilometer (36 mil) per detik untuk menghasilkan aliran cahaya di langit.

Suhu puncak bisa mencapai di mana saja dari 1.648 hingga 5.537C (3.000 hingga 10.000 Fahrenheit) saat mereka melaju di langit. Lalu, meteor disebut Perseids karena mereka tampaknya melesat keluar dari konstelasi Perseus.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/