Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
14 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
15 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
9 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
4
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
9 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
5
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
14 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
8 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024

Dokter Spesialis Syaraf: 'Telolet' Bukan Jelaskan Perasaan Bahagia, Tapi Ungkapan Kecewa

Dokter Spesialis Syaraf: Telolet Bukan Jelaskan Perasaan Bahagia, Tapi Ungkapan Kecewa
Jum'at, 23 Desember 2016 19:04 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dr Moh Hasan Machfoed punya penilaian sendiri terkait fenomena 'Om Telolet Om' yang sedang terjadi. Ia berpendapat, fenomena telolet bukan menjelaskan perasaan bahagia, namun justru ungkapan kekecewaan dan sindiran pada kondisi saat ini.

Dokter Hasan juga menyatakan fenomena telolet tidak berhubungan dengan kelainan saraf, karena tidak ada ilmu kedokteran saraf yang dapat menjelaskan keinginan seseorang untuk mendengar klakson bus tersebut. "Nggak ada hubungannya dengan medis. Itu psikologis," kata dia seperti dilansir republika.co.id, Jumat (23/12).

Ia menuturkan, maraknya masyarakat yang memburu suara klakson telolet, hanya untuk mengikuti tren di media sosial. "Persepsi seseorang tentang telolet itu bermacam-macam. Kadang tanpa disadari, kadang tanpa maksud apa-apa. Cuma meramaikan saja, karena sudah terkenal," tutur Hasan.

Belakangan, media sosial seperti, Instagram, Twitter, Facebook, Youtube ramai memperlihatkan foto dan video masyarakat yang mengacungkan kertas bertuliskan 'Om Telolet Om' di pinggir jalan. Bahkan, beberapa mengacungkan jempol tangan dan berteriak untuk menarik perhatian supir. Mereka tengah memburu suara klakson bus antar kota antar provinsi maupun truk barang.(rol)

Editor:wawan k
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/