Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
10 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
11 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
10 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
4
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
5 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
5
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
5 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
4 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Legislator Anggap Kelangkaan Minyak Goreng karena Miss-Management bukan Panic Buying

Legislator Anggap Kelangkaan Minyak Goreng karena Miss-Management bukan Panic Buying
Emak-emak antri beli minyak goreng Rp14 Ribu per liter. (foto: dok. ist./twitter/@txtfrombrand)
Jum'at, 11 Maret 2022 17:36 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana merespons analisa pemerintah bahwa kelangkaan minyak goreng dikarenakan adanya panic buying di masyarakat. Kepada wartawan di Jakarta, kemarin, Ia menyatakan, minyak goreng langka karena terjadi miss-management.

Dalam siaran parlemen yang dikutip GoNEWS.co, Jumat (11/3/2022), Supadma menyatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebaiknya jangan ngeles (berkilah), kelangkaan minyak goreng ini karena adanya miss-management dari jumlah kebutuhan dengan jumlah ketersediaan.

Mengingat Ramadan akan tiba pada April mendatang, Supadma berharap, Kemendag bisa mengatasi persoalan kelangkaan minyak goreng saat ini.

Sebelumnya, Kemendag melalui Inspektur Jenderal Didid Noordiatmoko menyebut kelangkaan minyak goreng akibat ada masyarakat yang melakukan penimbunan minyak goreng karena adanya fenomena panic buying. Hal inilah yang sempat ramai diperbicangkan di media sosial karena faktanya stok di pasaran memang tidak ada. Namun Kemendag memastikan saat ini produksi minyak goreng sudah mendekati kebutuhan dalam negeri. Sehingga, kelangkaan minyak goreng seharusnya teratasi paling lambat pada akhir Maret 2022.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DPR RI, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/