Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
20 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
2
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
20 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
19 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
20 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Hukum

Polisi Belum Terima Laporan Wabup Bulukumba soal VC Seks

Polisi Belum Terima Laporan Wabup Bulukumba soal VC Seks
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bulukumba, AKP Bayu Wicaksono. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 23 Oktober 2021 23:17 WIB

BULUKUMBA - Wakil Bupati Bulukumba, Edy Manaf diduga menjadi korban pemerasan dengan modus video call seks (VCS). Namun, pihak kepolisian hingga saat ini belum menerima laporan terkait kejadian yang menimpa orang nomor di Bulukumba, Sulawesi Selatan ini.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bulukumba, AKP Bayu Wicaksono membenarkan jika pihaknya belum menerima laporan dari Wakil Bupati Bulukumba soal kasus pemerasan tersebut. "Belum ada laporannya," kata Bayu, Sabtu (23/10).

Bayu mengatakan, pihaknya belum dapat melakukan penyelidikan terkait kasus pemerasan yang dialami oleh politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini. Sebab, pihak kepolisian belum menerima laporan korban. "Iya belum ada saya terima laporannya. Kalau ada laporannya pasti kami segera proses," jelasnya.

Kasatreskrim Polres Bulukumba pun meminta untuk setiap warga yang menjadi korban pemerasan dengan modus video call seks tersebut agar dapat langsung melaporkan kejadian itu.

Sebelumnya, Wakil Bupati Bulukumba, Edy Manaf, menjadi salah satu korban kasus pemerasan dengan modus video call seks (VCS) yang tengah marak terjadi di kabupaten di Sulawesi Selatan tersebut.

Edy menjelaskan dirinya menjadi korban pemerasan setelah mendapatkan panggilan melalui aplikasi Facebook Messenger sekitar dua minggu lalu. Edy yang mengangkat panggilan tersebut kaget saat melihat tampilan gambar yang tak senonoh.

"Dia ajak berkomunikasi dan langsung tindis itu (screenshot) dan yang muncul foto tidak senonoh," kata Edy saat dikonfirmasi, Sabtu (23/10).

Politisi Partai Amanat Nasional itu mengaku langsung menutup telepon karena kaget. Namun, pelaku lebih cepat melakukan tangkapan layar pada saat video call.

"Kebetulan (saat panggilan) itu kepala aku kelihatan. Begitu kelihatan, dia langsung mengancam akan menyebarkan screenshot tersebut," ujarnya.

Mantan anggota DPRD Sulsel ini menyebut VCS itu sangat berbahaya karena bisa menjadi sebagai alat untuk melakukan pemerasan. Apalagi, kata dia, kejadian itu dialami banyak pihak. "Banyak pejabat juga yang menjadi korban. Cuma tidak berani menyampaikan," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Sulawesi Selatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/