Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
19 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
18 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
17 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
18 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Wabup Bulukumba Jadi Korban Pemerasan Modus Video Call Seks

Wabup Bulukumba Jadi Korban Pemerasan Modus Video Call Seks
Ilustrasi VCS. (foto: Istimewa)
Sabtu, 23 Oktober 2021 23:13 WIB

JAKARTA - Wakil Bupati Bulukumba, Edy Manaf, menjadi salah satu korban kasus pemerasan dengan modus video call seks (VCS) yang tengah marak terjadi di kabupaten di Sulawesi Selatan tersebut.

Edy menjelaskan dirinya menjadi korban pemerasan setelah mendapatkan panggilan melalui aplikasi Facebook Messenger sekitar dua minggu lalu. Edy yang mengangkat panggilan tersebut kaget saat melihat tampilan gambar yang tak senonoh. "Dia ajak berkomunikasi dan langsung tindis itu (screenshot) dan yang muncul foto tidak senonoh," kata Edy saat dikonfirmasi, Sabtu (23/10).

Politisi Partai Amanat Nasional itu mengaku langsung menutup telepon karena kaget. Namun, pelaku lebih cepat melakukan tangkapan layar pada saat video call.

"Kebetulan (saat panggilan) itu kepala aku kelihatan. Begitu kelihatan, dia langsung mengancam akan menyebarkan screenshot tersebut," ujarnya.

Mantan anggota DPRD Sulsel ini menyebut VCS itu sangat berbahaya karena bisa menjadi sebagai alat untuk melakukan pemerasan. Apalagi, kata dia, kejadian itu dialami banyak pihak. "Banyak pejabat juga yang menjadi korban. Cuman tidak berani menyampaikan," katanya.

Wabup Bulukumba pun berharap agar pihak kepolisian bisa menindak dan mencari pelaku kasus pemerasan dengan modus VCS. "Ini bisa berbahaya kalau tidak ditindak, karena bisa menjadi alibi untuk melakukan pemerasan," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Sulawesi Selatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/