Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
14 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
15 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
9 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
4
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
9 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
5
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
14 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
8 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Polisi Pastikan Proses Kasus Dugaan Siswa Dipaksa Makan Tinja

Polisi Pastikan Proses Kasus Dugaan Siswa Dipaksa Makan Tinja
Foto: Ist./keepo.me
Jum'at, 28 Februari 2020 16:22 WIB
NTT - Kapolres Sikka, AKBP Sajimin mengungkapkan, kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait dugaan paksaan memakan tinja dengan korban 77 siswa Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tak hanya oleh TKP, Polisi juga telah menggali informasi dari beberapa pihak. Kata Sajimin, sebagaimana lansiran INews.com yang dikutip GoNews.co Sabtu (27/2/2020), "Kami sudah meminta bantuan dari beberapa orang, baik dari anak-anak dan pemilik yayasan," kata Sajimin.

"Nanti akan kami sampaikan. Berikan kami waktu," ujar Sajimin.

Sebelumnya, sebanyak 77 siswa kelas VII Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) dikabarkan disuruh memakan kotoran manusia (tinja) oleh dua kakak pembimbingnya. Peristiwa itu terjadi pada hari Rabu (19/2/2020) lalu.

Setelah sempat bungkam, korban akhirnya berani bicara. Dalam lansiran kompas.com, Selasa (25/2/2020), salah satu korban mengatakan, "setelah makan, kami semua menangis. Terlalu jijik dan bau,".

"Sampai hari ini, orangtua saya belum tahu kalau saya disiksa makan kotoran manusia," imbuhnya.

Terkait hal ini, pimpinan Seminari BSB, Romo Deodatus Du'u membantah jika adanya hukuman makan kotoran manusia (tinja).

"Terminologi 'makan' yang dipakai oleh beberapa media saat memberitakan peristiwa ini agaknya kurang tepat, sebab yang sebenarnya terjadi adalah seorang kakak kelas menyentuhkan sendok yang ada feses pada bibir atau lidah siswa kelas VII," kata Deodatus, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/2/2020).***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Pendidikan, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/