Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
2
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
12 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
3
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
8 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wiranto Akhirnya Mengakui, Korban Bencana Sulteng Belum Seluruhnya Terima Bantuan

Wiranto Akhirnya Mengakui, Korban Bencana Sulteng Belum Seluruhnya Terima Bantuan
Senin, 15 Oktober 2018 15:13 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto tak membantah apabila para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah belum seluruhnya mendapatkan bantuan.

Menurut Wiranto, hal ini dikarenakan sistem pengiriman bantuan ke masyarakat yang belum maksimal.

"Belum seluruhnya diterima, mengapa, karena sistem transportasi yang cukup berat. (Bantuan) ini kan karena ton-ton an, bukan kiloan," ungkap Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (15/10).

Wiranto mengatakan, tak mudah mengirimkan bantuan yang jumlahnya sangat banyak itu ke tengah masyarakat. Menurutnya, membutuhkan proses yang cukup lama untuk mengangkut bantuan dari pesawat hingga ke truk.

"Tiap ngangkut itu 20 ton, 30 ton, ternyata memang hambatan di lapangan, bongkar muat manual, mengangkut dari lapangan ke gudang manual, dari gudang ke truk manual," jelasnya.

Wiranto menambahkan, salah satu cara untuk memangkas waktu pengiriman bantuan adalah dengan menggunakan alat angkut mekanis bernama forklift. Jadi, kata dia, alat tersebut akan membantu proses pembongkaran barang dari pesawat ke truk pengangkut.

"Sekarang dari Amerika membantu dua forklift, Pak Wapres juga sudah memerintahkan Pelindo 1 mengirimkan forkliftnya. Mudah-mudahan dengan forklif yang terus menerus dateng ini, akan kemudian membuat permasalahan di lapangan menjadi berkurang," tutupnya.

Sebelumnya, anggota DPR RI Fraksi PDIP Diah Pitaloka meminta kepada pemerintah untuk mempercepat proses pendistribusian bantuan di kawasan terdampak gempa dan tsunami Sulawesi Tengah. Pasalnya masih banyak bantuan yang belum sampai kepada korban bencana alam.

Diah mengatakan, bantuan seharusnya segera didistribusikan kepada korban gempa dan tsunami. Dia mengingatkan, jangan sampai bantuan hanya menumpuk.

"Kemarin saya lihat masih banyak bantuan belum terdistribusi. Sehingga perlu dioptimalkan, dan peralatan berat seperti truk perlu ditambah. Ini harus jadi perhatian. Jangan sampai bantuan melimpah tapi korban tidak menerima," katanya, Jumat (12/10).

Dia mengungkapkan, masih butuh banyak relawan dari luar daerah untuk memperbaiki kawasan terdampak gempa dan tsunami. Sebab, korban masih menata diri usai kehilangan anggota keluarga dan harta benda.

"Perlu banyak relawan untuk kembali memulihkan Palu. Jangan sampai kesedihan ini terlalu berlarut. Sulawesi Tengah harus bangkit," tegasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Merdeka.com
Kategori:Sulawesi Tengah, DKI Jakarta, Pemerintahan, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/