Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
14 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
14 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
12 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
13 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Alan Sastra Tembus Ranking 4 di Ajang World Para Athletics Grand Pix 2018

Alan Sastra Tembus Ranking 4 di Ajang World Para Athletics Grand Pix 2018
Minggu, 27 Mei 2018 12:08 WIB
MEDAN - Atlet atletik difabel asal Sumatera Utara, Alan Sastra Ginting, berhasil menorehkan prestasi membanggakan bagi Indonesia dalam ajang World Para Athletics Grand Pix 2018 di Beijing, Tiongkok.

Alan yang tampil di nomor lempar cakram F57 putra ini mampu merebut medali perak usai mencatatkan limit lemparan terbaik sejauh 41,95 meter.

"Alhamdulillah ada peningkatan limit lemparan di Beijing. Awalnya hanya 41,65 meter di ASEAN Para Games 2017, namun di Beijing meningkat 41,95 meter. Dari hasil latihan saya, catatan itu turun karena saat latihan saya sempat mencatat lemparan sejauh 43 meter," kata Alan.

Meski demikian, hasil itu sudah mampu mengantarkan Alan masuk dalam ranking empat dunia. Sebelumnya ia duduk di peringkat tujuh dunia. Hasil itu sekaligus menjaga peluang Alan untuk tampil di Paralympic 2020 Tokyo.

"Sekarang saya sudah berada di peringkat 4 dunia. Sedangkan syarat agar boleh berlaga di Paralympic harus masuk 11 besar," terangnya.

Demi mempertahankan ranking terbaiknya, Alan bertekad terus konsisten selama mengikuti kejuaraan bertema Grand Prix sebagai ajang kualifikasi menuju Paralympic 2020. Alan pun bertekad bisa kembali naik podium pada sebuah Grand Prix di Paris pada 12 Juni 2018 mendatang.

"Grand Prix sebagai kualifikasi menuju Tokyo sudah dimulai Januari. Akan tetapi, saya mulai ikut di Beijing dan sempat absen di Dubai beberapa waktu lalu. H-3 sebelum lebaran saya akan tampil pada Grand Fix di Paris. Saya bertekad mau ambil poin di sana," ucapnya.

Pada Grand Prix di Paris, Alan kembali targetkan memperbaiki limit lemparan, minimal bisa bertahan di ranking 11 besar dunia.

"Harus optimis bisa naik podium lagi. Grand Prix akan berakhir Desember tahun ini. Usai di Prancis akan ada di Italia, Jerman, Australia, dan Amerika Serikat," bebernya.

Kini Alan tetap rutin mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Solo, Jawa Tengah. Pelatnas juga difokuskan untuk persiapan menuju Asian Para Games 2018 yang bergulir 6-13 Oktober 2018 mendatang.

Meski sedang menjalankan ibadah puasa, diakui Alan tidak ada pengurangan porsi latihan mengingat padatnya agenda kejuaraan.

"Walaupun di bulan Ramadan, porsi latihan tetap seperti biasa karena sudah mepet dengan jadwal even yang ingin diikuti. Sehingga tidak ada program yang dikurangi. Setelah Grand Prix di Paris akan ada tes even Asian Para Games di Jakarta," pungkas Alan.***

Editor:Wen
Sumber:Analisa
Kategori:Olahraga, Sumatera Utara
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/