Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
11 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
11 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
11 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
4
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
5 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
5
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
4 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
6
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
6 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Empat Pilar Strategis untuk Membangun Kepemimpinan Nasional

Empat Pilar Strategis untuk Membangun Kepemimpinan Nasional
Istimewa.
Sabtu, 07 Oktober 2017 12:17 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
BANDARLAMPUNG - Di hadapan peserta Sosialisasi Empat Pilar pada Resimen Mahasiswa di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, 7 Oktober 2017, anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar, Hardi Susilo, mengatakan pada masa Orde Baru ada penanaman nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan yang disebut Penataran P4.

"Kegiatan yang demikian pada era reformasi dihapus. Karena metoda kegiatannya indoktrinisasi," paparnya.

Lebih lanjut diungkapkan, pada masa itu Pancasila bisa digunakan untuk kepentingan politik seperti membungkam kekritisan masyarakat.

"Pada masa itu ada kelompok masyarakat yang diserang dengan sebutan tak pancasilais," ungkapnya.

Hal demikian berkelanjutan sehingga selepas Orde Baru orang tak berani bicara Pancasila karena akan disebut sebagai Orde Baru.

Hardi Susilo merasa senang, MPR sekarang mempunyai metode sosialisasi Pancasila yang berbeda.

"Sosialisasi yang dilakukan MPR ukurannya adalah kesadaran. Sosialisasi bertujuan untuk mengingatkan dan memberitahu mengenai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," tambahnya.

Menurut alumni ITB itu, kedudukan Empat Pilar sangat strategis untuk membangun kepemimpinan Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, anggota MPR dari Fraksi PKS, Al Muzamil Yusuf, menuturkan bangsa Indonesia menghargai hak asasi manusia (HAM) karena kita adalah negara hukum.

Disebutkan ciri negara hukum adalah supremasi hukum, seluruh warga negara sama di mata hukum, bila ada pelanggaran hukum diproses sesuai aturan yang ada, dan pengadilan yang tak bisa diintervensi.

"Konsep negara hukum adalah memanusiakan manusia," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/