Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
23 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
18 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
18 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
6
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Imbas Kelebihan Anggaran, Komisi X Dorong Pembentukan Panja Data Guru

Imbas Kelebihan Anggaran, Komisi X Dorong Pembentukan Panja Data Guru
Anggota Komisi X DPR, Anang Hermansyah. (istimewa)
Senin, 29 Agustus 2016 09:36 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Rencana pemerintah memotong anggaran tunjangan sertifikasi guru sebesar Rp 23,4 trililun direspons beragam oleh publik. Salah satunya dari Anang Hermansyah. Dirinya mengusulkan pembentukan Panitia Kerja Komisi X untuk telusuri soal data guru.

Anggota Komisi X DPR RI yang juga berprofesi sebagai artis penyanyi ini menilai, pemotongan anggaran sertifikasi guru hingga Rp 23,4 triliun dikarenakan data yang digunakan dalam penyusunan anggaran tidak akurat.

Akibatnya menimbulkan kelebihan anggaran (over budget). "Oleh karenanya, saya mengusulkan agar Komisi X DPR RI membentuk Panitia Kerja terkait dengan data guru di Indonesia," kata Anang kepada GoNews.co, Senin (29/8/2016) di Jakarta.

Menurut Anang, data yang tidak akurat memiliki dampak yang serius khususnya dalam penganggaran di APBN. Menurut dia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terbukti lemah terkait dengan jumlah guru dan tenaga pendidik. Padahal, imbuh Anang, guru dan tenaga pendidikan merupakan urusan kementerian pimpinan Muhadjir Effendi.

"Kondisi ini membuktikan kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak maksimal," cetus Anang.

Lebih lanjut Anang menyebutkan, persoalan data guru ini jangan kembali muncul dalam pembahasan APBN 2017. Menurut dia, penemuan kelebihan anggaran tunjangan sertifikasi guru oleh Kementerian Keuangan menjadi peringatan keras bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Makanya, dalam pembahasan APBN 2017 yang segera dibahas ini, tidak boleh lagi ada data fiktif yang muncul dalam perencanaan anggaran," tandas musisi asal Jember ini.

Dibagian lain Anang juga mengkritik Mendikbud yang tidak sensitif dengan persoalan substansial yang terjadi di guru dan tenaga kependidikan. Anang meminta agar Mendikbud fokus pembenahan persoalan internal yang masih karut marut.

"Pak Menteri baiknya fokus pada persoalan yang muncul di internal seperti persoalan data guru dan tenaga kependidikan dan Data Pokok Pendidikan (dapodik). Hentikan dulu wacana-wacana di publik yang tidak perlu. Kerja harus fokus, terukur dan memiliki target yang jelas," harap politisi PAN ini. (***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/