Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
2
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
3
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
1 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pengamat: Bom Bunuh Diri di Medan Tanda Bobolnya Petugas Intelejen Negara

Pengamat: Bom Bunuh Diri di Medan Tanda Bobolnya Petugas Intelejen Negara
Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan. (Tribun Medan)
Senin, 29 Agustus 2016 09:35 WIB
Penulis: Yusuf Ahmad
MEDAN - Anggota DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan menilai kejadian percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep pada Minggu (28/8/2016) pagi, merupakan tanda dari bobolnya petugas intelijen negara.

”Alat negara kita atau intelijen, selalu terlambat untuk mengantisipasi kejadian teror, akibatnya warga masyarakat selalu saja diperhadapkan pada ketidakhadiran negara dalam penanganan tindak pidana terorisme,” katanya di gedung dewan, Senin (29/8/2016).

Untuk itu dia meminta Gubernur Sumatera Utara dan Wali Kota Medan untuk melakukan koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di Sumatera Utara dan Medan. Guna dapat mengsingkronkan seluruh kepling, lurah, camat agar mengaktifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (SKL) secara partisipatif, paham terorisme serta bergerak secara cepat dan seiring pesatnya kemajuan teknologi.

”Tanggung jawab keamanan dan ketertiban umum menjadi tugas bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, dan Gubernur sebagai koordinator di tingkat Provinsi Sumatera Utara, dan Walikota sebagai koordinatornya di tingkat Kota Medan. Oleh karena itu, kewaspadaan kolektif perlu dibangun dan ditingkatkan,” pungkasnya," tutupnya.

Editor:Arif
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/