Pemkab Mentawai Terus Kampanye dan Promosikan Festival Pesona Mentawai 2016

MENTAWAI - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai terus melakukan promosi kegiatan Festival Pesona Mentawai 2016. Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kepulauan Mentawai, Desti Seminora, menyebutkan, pihaknya terus berkampanye dalam berbagai media, termasuk media massa. Salah satunya dilakukan lewat televisi.

Baru-baru ini, kata Desti, pihaknya juga melakukan dialog interaktif di TVRI Sumbar soal ini. "Semoga kegiatan yang menunjang pariwisata dan peningkatan ekonomi di Mentawai mendapat sambutan dan mendatangkan uang ke Mentawai," sebut Desti.

Sebagaimana diberitakan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai mendapatkan anggaran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebesar Rp1,5 miliar untuk kegiatan pelaksanaan kegiatan Festival Pesona Mentawai 2016 yang dijadwalkan berlangsung pada 19 sampai 24 April 2016.

Ia mengungkapkan, selain anggaran dari Kemenparekraf tersebut, anggaran juga disiapkan lewat APBD Mentawai, sebesar Rp750 juta untuk mendukung bentuk pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan ketersediaan infrastrukstur, akomodasi dan penyedian stan pameran.

Desti mengatakan, kegiatan Festival Pesona Mentawai 2016 erat kaitannya dengan kebudayaan, wisata, aktifitas masyarakat Mentawai dan penampilan seni yang melibatkan perwakilan 10 kecamatan di Kepulauan Mentawai serta masyarakat pelaku wisata.

Ia menambahkan, selain menampilkan kebudayaan Mentawai, pihaknya juga mengundang perwakilan kabupaten/kota di Sumbar, dan pelaku usaha pariwisata untuk ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Lebih lanjut ia meyakini, kegiatan itu akan menjadi momentum perkembangan pariwisata Mentawai dan akan berdampak positif terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat Mentawai.

Meski baru pertama kalinya menggelar kegiatan tersebut, namun Desti optimistis Festival Pesona Mentawai dapat terlaksana dengan baik dan mendapat dukungan dari banyak pihak, seperti pemuda, tokoh adat, dan sikerei yang selama ini menjadi ikon di daerah tersebut. (***)