Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
6 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
6 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
6 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
5 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik

Xhaka Bersaudara, 2 Anak Berbakti yang Bertarung Bela Negara Berbeda di Piala Eropa

Xhaka Bersaudara, 2 Anak Berbakti yang Bertarung Bela Negara Berbeda di Piala Eropa
Xhaka bersaudara. (viva)
Minggu, 12 Juni 2016 20:02 WIB
JAKARTA - Cerita dua bersaudara bertarung membela negara berbeda terulang lagi di laga penyisihan Grup A Piala Eropa 2016, saat Albania melawan Swiss, Sabtu 11 Juni 2016. Kakak-beradik, Taulant Xhaka dan Granit Xhaka harus berhadapan dengan membela negara yang berbeda.

Dalam laga yang berlangsung di Stade Bollaert-Delelis tersebut, sang kakak, Taulant membela Albania. Sedangkan, sang adik, Granit berhasil membawa Swiss menang 1-0.

Ini merupakan kali pertama di Piala Eropa, saudara kandung harus berhadapan di negara yang berbeda. Sebelumnya, di Piala Dunia 2014, ada juga "perang" kakak-adik antara  Kevin-Prince Boateng (Ghana) dan Jerome Boateng (Jerman).

Di luar persaingan di lapangan hijau, Xhaka bersaudara ternyata anak yang berbakti. Granit Xhaka, yang baru saja bergabung dengan Arsenal, mengaku dia dan kakaknya selalu menyisihkan penghasilan untuk orangtua.

"Karena kami berutang banyak kepada orangtua, kami ingin memberi mereka sesuatu saat ini. Tiap bulan dari penghasilan kami, kami menyisihkan sebagian dari tabungan kami. Kami memberikan 80 persen untuk orangtua," kata Granit pada RedaktionsNetzwerk Deutschland.

"Kami masih muda. Kami bersikap naif dengan uang, uang bisa pergi dengan cepat. Jika ada yang berpikir bahwa dia lebih baik karena punya lebih banyak uang di rekening, berarti dia bisa cepat terjatuh. Keluarga adalah harta termewah kami," lanjutnya.

Ibunda Xhaka bersaudara tak lupa memberikan dukungan kepada anaknya, langsung di stadion. Menariknya, dia mengenakan kaos dengan bergambarkan setengah bendera Albania dan Swiss.***

Editor:sanbas
Sumber:viva.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/