Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
7 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
7 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
7 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik

Polisi Telanjangi Pendemo dan Pukuli Hingga Berdarah-darah

Polisi Telanjangi Pendemo dan Pukuli Hingga Berdarah-darah
Polisi memaksa remaja pendemo membuka baju dan celana. (tempo.co)
Senin, 30 September 2019 23:58 WIB
JAKARTA - Polisi menangkap dua remaja di jalan layang Slipi pada Senin malam (30/9/2019. Kedua remaja itu ditangkap karena diduga mengikuti demonstrasi di gedung DPR. Dari pantauan

Dikutip dari tempo.co, polisi diduga memaksa kedua remaja itu membuka baju hingga celana dan juga menganiayanya. ''Buka celananya,'' kata seorang polisi sembari membentak.

Seorang anak tampak menangis. Tempo berupaya merekam kejadian tersebut. Akan tetapi, aparat melarang pengambilan gambar. ''Kamera kamera, woi kamera. Kalau kami lagi makan baru direkam,'' ucap polisi itu.

Tak lama kemudian, polisi berjalan maju hingga persimpangan Slipi. Di sana polisi tampak bergerombol. Aparat menangkap sejumlah orang. Tempo melihat dua orang digiring ke dalam mobil barakuda polisi. Satu orang berlumuran darah di wajahnya.

Seorang saksi menyebut polisi memukuli massa. Dia melihat serombongan polisi mengerumuni sekelompok massa.

''Polisi pukul pakai tongkat, lebih banyak polisi dibandingkan masa aksi. Terus mereka ditarik dan dibawa ke mobil polisi, terus ditelanjangi,'' ujar saksi yang tak mau disebut namanya.

Kembali Ricuh

Aksi demonstrasi di DPR Senin (30/9), kembali berlangsung ricuh. Kerusuhan dimulai sekitar pukul 16.28 WIB di pertigaan ke Stasiun Palmerah dan kawasan jalan layang Slipi.

Makin malam kericuhan memanas. Polisi memukul mundur masa demonstrasi ke arah Pejompongan, Stasiun Palmerah, dan jembatan layang Slipi. Selain itu ada juga massa yang berlari ke Universitas Atma Jaya di kawasan simpang susun Semanggi. Massa melempar batu dan petasan. Polisi membalas dengan gas air mata. ***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/