Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
16 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
16 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
15 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik

Disiram Selingkuhan Istri Pakai Air Keras, Guru Mengaji Meninggal di Rumah Sakit

Disiram Selingkuhan Istri Pakai Air Keras, Guru Mengaji Meninggal di Rumah Sakit
Ilustrasi jenazah. (liputan6.com)
Minggu, 01 September 2019 20:46 WIB
TANGERANG - Polisi menangkap R (33) karena diduga menyiramkan air keras kepada Hasanuddin, seorang guru mengaji, di Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten. Korban sempat dirawat di rumah sakit, namun akhirnya meninggal dunia.

Kapolsek Teluknaga Kompol Dodi Abdul Rachim mengatakan, peristiwa penyiraman air keras terhadap korban terjadi di Kampung Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Kamis (29/9).

Saat itu, korban Hasanudin baru saja pulang mengajar ngaji dekat rumahnya di Teluknaga. Kemudian dihampiri dua pelaku diduga R dan AG (17) dengan sepeda motor.

Seketika, korban dan pelaku beradu argumen. Tiba-tiba pelaku menyiramkan air keras ke arah korban. ''Pelaku pergi, sementara korban oleh warga langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat,'' terangnya.

Saat polisi tiba di rumah sakit, korban yang mendapat perawatan masih bisa dimintai keterangan dan mengaku mengenali kedua pelaku. Lantaran kondisinya semakin kritis, nyawa korban tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia, Sabtu (31/8)).

Namun, karena polisi sudah mendapatkan identitas pelaku dari korban, kurang dari 24 jam dari penyiraman air keras tersebut kedua pelaku langsung diringkus.

''AG yang masih di bawah umur berhasil diringkus di rumahnya, sementara R sempat kabur nyeberang pakai kapal nelayan ke Pulau Untung Jawa,'' terang Dodi, Minggu (1/9).

Dari keterangan tersangka, ternyata motif sementara lantaran tersangka memiliki hubungan asmara atau berselingkuh dengan istri korban. Kemudian berusaha memisahkan hubungan suami istri tersebut dengan berbagai cara.

''Jadi, pelaku dan istri korban ini sebelum keduanya sama-sama menikah dengan pasangan masing-masing, sempat berpacaran. Lalu, ketika pelaku cerai dengan istrinya, dia mendekati lagi dan memiliki hubungan di belakang korban,'' ungkapnya.

Polisi sudah mengamankan bukti percakapan antara istri korban dengan tersangka R, sebab ada dugaan kedekatan tersangka dan istri pelaku sudah mengarah pada hubungan spesial.

''Kalau itu masih kami dalami, makanya istri korban masih dimintai keterangan,'' tuturnya.

R mendalangi aksi penyiraman air keras kepada korban. Sementara AG yang menyiram atau eksekutor, mengaku diiming-imingi upah oleh R.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/