Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
14 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
11 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
11 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23

2 Kambing Milik Warga Nagari Koto Tangah Mati dengan Bekas Gigitan di Leher dan Isi Perut Keluar

2 Kambing Milik Warga Nagari Koto Tangah Mati dengan Bekas Gigitan di Leher dan Isi Perut Keluar
Beruang madu. (wikipedia)
Minggu, 11 Agustus 2019 23:11 WIB
BATUSANGKAR - Warga Jorong Sungai Salak, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dihebohkan dengan matinya dua ekor kambing milik warga secara misterius.

Dikutip dari merdeka.com, pada leher dua kambing yang mati itu terdapat bekas gigitan dan isi perutnya keluar. Warga menduga kedua kambing itu dimangsa beruang madu.

''Kejadian itu diketahui pada Sabtu (10/8) pagi oleh pemilik kambing, Rosmidar. Rencananya akan dijadikan hewan kurban pada Minggu,'' kata Camat Tanjung Emas Abramis Yuzi, di Batusangkar, Ahad (11/8).

Menurutnya, kejadian tersebut sudah berlangsung sejak satu minggu terakhir. Sebelumnya pernah dilaporkan ada itik warga mati dengan bekas gigitan dan diduga dimangsa beruang madu.

''Kejadian itu di daerah Ronge, Nagari Saruaso daerah setempat. Kabarnya sampai lima hingga delapan ekor itik warga yang mati akibat diterkam binatang buas tersebut,'' katanya.

Sebagai antisipasi, pihaknya bersama warga, polisi kehutanan, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, melakukan pemasangan perangkap dengan menyusuri jejak beruang tersebut.

Yakni dengan cara meletakkan makanan berupa buah di perangkap itu dan membunyikan suara-suara yang berisik yang bisa mengganggu keberadaanya. Bahkan petugas juga menyiapkan tembak bius untuk melumpuhkannya.

''Uniknya makanan yang diletakkan di atas perangkap itu habis. Tapi beruang itu belum juga menampakkan diri,'' ujarnya dilansir Antara.

Ia mengaku, di lokasi tersebut juga siap sedia dua orang petugas dari Polisi Kehutanan bersenjata lengkap untuk mengamankan jika hal serupa kembali terjadi.

Kemunculan beruang madu di Jorong Sungai Salak juga berdampak pada aktivitas warga setempat yang berprofesi sebagai petani getah. ''Saat ini banyak petani tidak pergi ke hutan karena takut,'' kata dia. ***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/