Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
2
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
3
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
2 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah

Siswa SMK Taruna Tewas Saat MOS, Keluarga Temukan Luka Lebam pada Tubuh Korban

Siswa SMK Taruna Tewas Saat MOS, Keluarga Temukan Luka Lebam pada Tubuh Korban
Ilustrasi jenazah. (int)
Minggu, 14 Juli 2019 08:24 WIB
PALEMBANG - Kegiatan masa orientasi siswa (MOS) baru di SMK Taruna Palembang, Sumatera Selatan, merenggut jiwa. Korbannya adalah DBJ (14). DBJ diduga meninggal karena penganiayaan.

Dikutip dari merdeka.com, dugaan itu muncul lantaran ditemukan luka lebam pada tubuh korban, yakni di kaki. Keluarga pun memutuskan melapor ke polisi dan mengajukan autopsi terhadap jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.

Kabar meninggalnya korban diketahui keluarga setelah pihak sekolah menghubungi melalui telpon, Sabtu (14/7). Pihak sekolah menyebut korban meninggal dunia karena kelelahan mengikuti MOS selama satu pekan, di sekolah yang mengusung semi militer itu.

Paman korban, Aswin (46) mengungkapkan, keluarga sampai saat ini belum mendapat keterangan pasti dari pihak sekolah terkait adanya luka lebam di kakinya.

''Kami cuma diberitahu semalam ikut MOS jalan kaki cukup jauh jam 12, terus berjalan di parit. Habis itu pingsan dan dibawa ke rumah sakit, di situ meninggal,'' ungkap Aswin.

Namun keluarga memiliki firasat lain. Keluarga mendapati luka lebam dan menduga korban tewas bukan karena kelelahan, tetapi penganiayaan.

''Kami sudah lapor ke polisi dan minta keponakan saya diautopsi, kami ingin kasus ini bisa terungkap dengan jelas,'' kata dia.

Kasatreskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. Sambil menunggu hasil autopsi dokter forensik, penyidik telah memeriksa delapan orang saksi dari pihak sekolah.

''Untuk sementara kita belum bisa pastikan karena kekerasan, karena dilihat secara kasat mata langsung tidak ada tanda-tanda yang signifikan. Artinya tidak bisa apakah lebam itu bagian dari ini (penyebab kematian) atau memang proses pasca kematian,'' terangnya.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com dan liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/