Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
21 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
17 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
16 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru

106 Kilometer Daratan di Kepulauan Meranti Riau Digerus Abrasi, Bibir Pantai Dekati Pemukiman

106 Kilometer Daratan di Kepulauan Meranti Riau Digerus Abrasi, Bibir Pantai Dekati Pemukiman
Rabu, 26 Juni 2019 08:21 WIB
SELATPANJANG - 106 kilometer daratan pulau di Kepulauan Meranti Riau tergerus abrasi dan sekarang bibir pantai sudah dekati pemukiman dan kebun warga.

Atas kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Kepualuan Meranti hingga saat ini tetap fokus dalam penanganan Abrasi.

Dari data yang diterima melalui Bagian Perbatasan Sekretariat Daerah Kepulauan Meranti bahwa saat ini kondisi abrasi yang paling parah terjadi di Pulau Rangsang.

Kabag Perbatasasan Setdakab Kepulauan Meranti melalui Kassubag Pengelolaan Potensi Kawasan Yusril Lubis kepada Tribun sebagaimana dikutip GoRiau, Selasa (25/6/2019) mengatakan bahwa potensi abrasi di Kepulauan Meranti sangat besar. Sd1 "Untuk Meranti paling besar itu ada di Pulauan Rangsang 73,47 Km. Total keseluruhan seluruh Meranti 106.87 km," ujar Yusril.

Beberapa hal yang sudah dilakukan pihak Pemkab terkait penanganan abrasi dikatakan Yusril ada dengan pemasangan Nibung dan penanaman Mangrove.

Namun hal ini dikatakan Yusril belum memberikan dampak signifikan. "Hal ini diakibatkan gelombang laut yang besar terutama di pesisir Selat Malaka," pungkas Yusril.

Adapun dampak dari abrasi yang terjadi di Kepualauan Meranti yaitu meningkatkan kemiskinan, hilangnya fasilitas sosial masyarakat, rusak dan hilangnya kebun masyarakat. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:tribunpekanbaru.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/