Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
19 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
16 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23

Pabrik Mancis Terbakar, Yunita, Desi dan Fitri Tewas bersama Anak-anaknya

Pabrik Mancis Terbakar, Yunita, Desi dan Fitri Tewas bersama Anak-anaknya
Suasana di lokasi kebakaran pabrik mancis di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara, Jumat (21/6/2019). (tribunnews.com)
Sabtu, 22 Juni 2019 11:34 WIB
BINJAI - Sebanyak 30 orang tewas terpanggang setelah pabrik mancis di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun II, Desa Sambirejo, Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara, terbakar, Jumat (21/6/2019) siang, sekitar pukul 12.05 WIB.

Dikutip dari tribunnews.com, puluhan orang tersebut tewas terpanggang karena tak bisa menyelamatkan diri, sebab pemilik pabrik selalu mengunci pintu pabrik saat jam kerja.

Dari puluhan buruh, hanya empat orang yang berhasil selamat, yakni Pipit (29), Ayu Anita Sari (29), Ariyani (30) dan Nurasiyah (24).

Kapolsek Binjai AKP B Naibaho yang ditemui di lokasi, Jumat, mengatakan, pabrik yang beroperasi kurang lebih tiga tahun belakangan ini merupakan tempat perakitan kepala mancis ilegal.

''Jadi mancis yang datang dari Medan itu sudah berisi gas. Nah di sini, hanya merakit kepala batu mancis lalu dipacking,'' ujarnya.

Korban berjumlah 30 orang dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. ''Untuk keluarga, saya imbau silakan merapat ke RS Bhayangkara Medan, untuk dapat membantu pihak kepolisian mengetahui identitas korban,'' kata dia.

Berikut 30 nama korban tewas akibat kebakaran pabrik mancis tersebut:

1. Nurhayati, warga Desa Selayang Mancang

2. Yunita Sari, warga Sambirejo Gang Mirat

3. Pinja (anak Yunita Sari)

4. Sasa (anak Yunita Sari)

5. Suci/Aseh, warga Kwala Begumit

6. Mia, warga Sambirejo Dusun I

7. Ayu, warga Perdamaian

8. Desi/Ismi, warga Sambirejo IV

9. Juna (anak Desi), warga Sambirejo IV

10. Bisma (anak Desi), warga Sambirejo IV

11. Dhijah, warga Sambirejo II

12. Maya, warga Sambirejo IV

13. Rani, warga Perdamaian

14. Alfiah, warga Perdamaian

15. Rina, warga Sambirejo IV (pendatang)

16. Amini, warga Sambirejo II

17. Kiki, warga Kwala Begumit Kampung Baru

18. Priska, warga Sambirejo II

19. Yuni (Mak Putri), warga Sambirejo IV

20. Sawitri warga Sambirejo II

21. Fitri, warga Sambirejo I

22. Sifah (anak Fitri), warga Sambirejo I

23. Wiwik, warga Sambirejo IX

24. Rita, warga Sambirejo II

25. Rizki (pendatang), warga Sambirejo II

26. Imar, warga Sambirejo VII

27. Lia (mandor), warga Kwala Begumit

28. Yanti, warga Kwala Begumit Kampung Baru

29. Sri Ramadhani, warga Sei Remban

30. Samiati, warga Kwala Begumit I

Pemilik Usaha Diamankan

Pemilik usaha yang bernama Burhan ditetapkan sebagai tersangka karena abaikan keselamatan. Burhan sudah diamankan pihak kepolisian, Jumat (21/6/2019).

''Burhan sudah diamankan, yang punya rumah juga turut diamankan ke Polres Binjai,'' kata Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting.

Dijelaskannya, pabrik diketahui disewa oleh Burhan (37), warga Jalan Bintang Terang No 20, Dusun XV Desa Mulyo Rejo Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumut. Pemilik rumah diketahui bernama Sri Maya (47), IRT, warga Dusun IV Desa Sambirejo Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Katanya, selama ini pabrik atau home industri tidak memperhatikan keselamatan kerja, mengingat usaha ini mengoperasikan bahan-bahan kimia yang perlu standar operasional khusus.

''Itu kan bahan-bahan berbahaya. Dibilang home industri tapi keselamatan kerja gak jelas, padahal mereka bersentuhan dengan gas, berbentuk liquid. Bahaya itu, pantang hidup api,'' jelasnya.

Pemilik usaha diduga menerapkan sistem kunci pintu pabrik setiap beroperasi. Sistem tutup ini diduga jadi penyebab utama 30 orang terperangkap dalam kobaran api di dalam pabrik hingga meregang nyawa. Apalagi semua jendela bangunan dipasangi jerjak besi.

''Tak menutup kemungkinan mereka takut, karena izin mungkin tidak lengkap, makanya dibuat masuk dari pintu belakang, buat safety biar hindari retribusi atau perizinan,'' ujarnya.

Pabrik ini informasinya sudah beroperasi sejak 2002/2003. Lokasi berada di pinggir jalan lintas Binjai-Stabat.***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/