Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
12 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
7 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
7 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus

Diperiksa Tim Gabungan, Novel Baswedan Ungkap Nama Perwira Polisi yang Terlibat

Diperiksa Tim Gabungan, Novel Baswedan Ungkap Nama Perwira Polisi yang Terlibat
Novel Baswedan. (int)
Kamis, 20 Juni 2019 21:25 WIB
JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan nama perwira polisi yang diduga terlibat dalam penyerangan dirinya dengan air keras.

Nama perwira polisi tersebut diungkap Novel saat menjalani pemeriksaan oleh pihak Polda Metro Jaya dan tim gabungan bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait kasus penyerangan dirinya.

''Tadi keterlibatan anggota kepolisian ada pertanyaan yang diajukan oleh salah satu anggota tim kepada Mas Novel. Nah beliau menyebutkan nama salah satu anggota kepolisian,'' tutur Tim Kuasa hukum Novel, Arif Maulana selaku Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/6).

Menurut Arif, keterlibatan polisi tersebut berkaitan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap sebuah kasus korupsi reklamasi yang melibatkan pengusaha.

''Dia berkaitan dengan kasus penggagalan OTT KPK di kasus reklamasi,'' jelas Arif.

Kuasa hukum lainnya, Alghiffari Aqsa menambahkan, informasi dugaan keterlibatan perwira polisi sendiri disampaikan oleh salah satu anggota tim gabungan sekitar satu bulan lalu.

''Berkali-kali kita mengatakan ini ada keterlibatan anggota kepolisian, ada keterlibatan jenderal. Tapi baru bulan lalu ada konfirmasi dari salah satu anggota tim gabungan, bahwa kuat dugaan ada keterlibatan anggota kepolisian,'' kata Alghiffari.

Novel Baswedan sendiri mengatakan, nama polisi yang dia sampaikan sebenarnya menjadi hal di luar penyelesaian kasus penyerangannya. Penyidik harusnya mengejar pelaku menggunakan bukti temuan di lapangan, bukan malah menggali darinya.

Terlebih, tindak pidana yang dialami penyidik KPK tidak hanya menimpa satu orang saja dan terjadi lebih dari sekali.

''Bahkan sebelum tim dibentuk, saya katakan lebih dari 10 penyerangan kepada orang-orang KPK. Bahkan saya pernah bilang, seandainya tim ini mau dengan serius mengatakan bahwa akan mengungkap penyerangan KPK, tentu itu hal yang bagus,'' ujar Novel.

''Tentu bukti-buktinya banyak dan memudahkan karena kami juga berharap, serangan kepada orang-orang KPK berhenti. Tidak terus berjalan seperti sekarang ini. Oleh karena itu, hal itu menjadi penting. Tadi ditanya apakah ada kaitan dengan oknum-oknum yang disebut. Tim gabungan bertanya pada saya,'' lanjutnya.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/