Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
20 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
17 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
17 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
18 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda

Bocah yang Saksikan Hubungan Intim Pasutri di Tasikmalaya: Kami Tonton Sampai Keduanya . . . .

Bocah yang Saksikan Hubungan Intim Pasutri di Tasikmalaya: Kami Tonton Sampai Keduanya . . . .
Pasutri yang pertontonkan adegan ranjang kepada sejumlah bocah. (kumparan.com)
Rabu, 19 Juni 2019 23:50 WIB
TASIKMALAYA - Salah seorang dari enam bocah lelaki yang ikut menyaksikan hubungan intim pasangan suami-istri (pasutri) di Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Jawa Barat, memberikan kesaksian di hadapan Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto dan tokoh masyarakat setempat, Rabu (19/6).

Dikutip dari kumparan.com, bocah berusia 12 tahun itu mengaku menonton adegan ranjang pasutri itu bersama lima temannya pada pertengahan bulan Ramadhan 1440 H.

''Saya hanya ditawari untuk nonton. Saya tidak minta untuk nonton,'' kata bocah itu sembari tertunduk malu.

Dikatakannya, saat itu pasutri yang diketahui berinisial L dan K tersebut beradegan ranjang di kamar rumah kontrakannya.

Bocah dan sejumlah anak-anak menyaksikan dari ruang tengah. Pada saat itu, pasutri sengaja membiarkan kamarnya terbuka agar aksinya disaksikan anak-anak.

Menurut kesaksian dia, pasutri itu memugut bayaran sebelum berhubungan badan. Tarifnya bervariasi, mulai dari Rp5 ribu, hingga Rp10 ribu. Malah ada yang bayar kopi. ''Kami nonton sampai keduanya lelah,'' kata bocah itu.

Bocah itu mengatakan hanya menyaksikan pertunjukan amoral itu satu kali.

Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan bocah-bocah yang menonton adegan pasutri berhubungan badan ini harus diberi konseling. Musababnya, efek dari menonton adegan panas pasutri secara langsung berdampak negatif.

''Kita masih mengumpulkan data apakah setelah enam bocah ini ada gelaran nobar lanjutan di malam selanjutnya, atau selain enam bocah ini apa masih ada yang lain,'' ujar Ato.***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/