Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
18 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
15 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23

Krisis Kemanusiaan, 4 Juta Rakyat Venezuela Tinggalkan Negaranya

Krisis Kemanusiaan, 4 Juta Rakyat Venezuela Tinggalkan Negaranya
Palang Merah Venezuela membagikan bantuan berupa jeriken air dan pil pemurni air kepada warga di Caracas, Venezuela, Selasa (16/4/2019). (reuters/bisnis.com)
Sabtu, 08 Juni 2019 08:59 WIB
JAKARTA - Krisis ekonomi dan kemanusiaan yang berlarut-larut di Venezuela telah menyebabkan sekitar 4 juta rakyatnya meninggalkan negara tersebut.

Demikian dilaporkan badan-badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (7/6/2019). Sekitar 700.000 di antara mereka meninggalkan Venezuela akhir tahun 2015.

Kekurangan makanan pokok dan obat-obatan telah meluas di negara anggota OPEC itu sementara permusuhan politik telah mengarah kepada gelombang kekerasan yang fatal.

Krisis telah semakin mendalam sejak Amerika Serikat memberlakukan sanksi-sanksi, termasuk atas industri perminyakan yang vital di negara itu, dalam usaha menggulingkan Presiden Nicolas Maduro yang beraliran kiri dan sebaliknya mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido.

''Arus orang-orang meninggalkan Venezuela mengagetkan,'' kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dalam pernyataan bersama.

PBB telah mengeluarkan angka sebelumnya yang mencapai 3,7 juta dan angka yang baru ''mengkhawatirkan''. Karena itu diperlukan dukungan bagi negara-negara penerima pengungsi terutama di Amerika Latin seperti Kolumbia menampung 1,3 juta, disusul Peru, Ekuador, Brasil dan Argentina, katanya.

Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski pada Kamis (6/6/2019) berjanji akan terus mendeportasi warga negara Venezuela yang memiliki catatan kejahatan, bagian dari sikap tegas terhadap para migran.

Sebanyak 3,2 juta anak-anak di Venezuela - atau satu di antara tiga - memerlukan bantuan kemanusiaan, kata Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) dalam pernyataan terpisah pada Jumat (7/6/2019).

Tingkat kematian di antara anak-anak balita dua kali lipata dari 14 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2010/2011 jadi 31 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2017, kata juru bicara UNICEF Christophe Boulierac dalam satu taklimat.***

Editor:hasan b
Sumber:bisnis.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/