Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
23 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
21 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
19 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
19 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini

Moeldoko Sebut 72% PNS Pilih Prabowo, Pengamat: Berbahaya Jika Kepala Kantor Kepresidenan Produksi Hoaks

Moeldoko Sebut 72% PNS Pilih Prabowo, Pengamat: Berbahaya Jika Kepala Kantor Kepresidenan Produksi Hoaks
Moeldoko. (republika.co.id)
Kamis, 30 Mei 2019 22:54 WIB
JAKARTA - Kepala Kantor Kepresidenan Moeldoko menyebutkan, 78 persen pegawai BUMN dan 72 persen ASN/PNS memilih Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019.

Dikutip dari republika.co.id, analis sosial politik dari UNJ & Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun menilai pernyataan Moeldoko tersebut tak berdasar dan mencurigakan.

''Pernyataan Moeldoko saya katakan ngaco karena pernyataan tersebut tidak berdasar. Sebab salah satu azas pemilu itu adalah rahasia, tidak ada satu orang pun yang tahu seseorang memilih siapa saat pemilihan dilaksanakan. Termasuk saat para pegawai BUMN dan ASN memilih,'' kata Ubedilah dalam siaran pers yang diterima republika.co.id, pada Kamis (30/5).

Ubedilah menuturkan, jika Moeldoko mengetahui ada 78 persen pegawai BUMN dan 72 persen ASN memilih Prabowo dalam Pilpres 2019, berarti ada yang tidak wajar.

Menurutnya, hanya ada dua kemungkinan. Pertama, Moeldoko melakukan interograsi kepada pegawai BUMN dan ASN untuk mengetahui pilihan politiknya. Kedua, Moeldoko menggunakan aparatnya atau menggunakan alat untuk memantau pilihan pegawai BUMN dan ASN saat di bilik suara. Sehingga semua pegawai BUMN dan ASN diketahui pilihan politiknya.

''Jika kedua hal tersebut dilakukan Moeldoko maka Moeldoko telah melakukan pelanggaran pemilu, karena tidak mengindahkan azas pemilu khususnya azas bebas dan rahasia,'' ungkapnya.

Namun, sambungnya, jika kedua hal tersebut tidak dilakukan maka pernyataan Moeldoko ngaco alias ngarang dan tidak berdasar atau hoaks. ''Berbahaya jika Kepala Kantor Kepresidenan memproduksi hoaks,'' ucapnya.

Sebelumnya, Moeldoko mengatakan kepada awak media di Komplek Istana Presiden pada Selasa (28/5) lalu. Moeldoko mengatakan bahwa sebanyak 78 persen karyawan BUMN dan 72 persen ASN memilih 02.

''Tahu nggak BUMN yang milih 02? 78 persen. Menggerakkan ASN? ASN 72 persen yang milih. Di mana menggerakkan?" kata Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (28/5).

Pernyataan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) ini membantah tudingan bahwa kubu Jokowi-Ma'ruf telah mengerahkan ASN dan pegawai BUMN dalam Pilpres 2019. Dia juga membantah kubu Jokowi menggerakkan aparat kepolisian untuk meraih kemenangan.

''Menggerakkan polisi? Buktinya di Aceh, NTB, Sumbar kalah telak. Mana yang digerakkan? Kalau digerakkan 100 persen semua,'' ujarnya.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/