Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
13 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
10 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
10 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
11 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda

Prabowo: Seragam, Makanan dan Senjata Anda Dibiayai Rakyat, Jangan Tembak Mereka

Prabowo: Seragam, Makanan dan Senjata Anda Dibiayai Rakyat, Jangan Tembak Mereka
Prabowo Subianto. (kumparan.com)
Rabu, 22 Mei 2019 17:51 WIB
JAKARTA - Sebanyak 6 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat kerusuhan sebagai buntut aksi damai di depan Kantor Bawaslu RI dan sekitarnya.

Dikutip dari kumparan.com, calon presiden (Capres) 02 Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa kepada para korban kerusuhan tersebut.

Prabowo meminta aparat keamanan tidak menggunakan senjatanya untuk menyakiti rakyat.

''Seragam, makanan, dan senjata yang sekarang Anda gunakan itu dibiayai rakyat, saudara-saudara adalah milik rakyat, rakyat mendambakan saudara mengayomi rakyat, saudara adalah harapan kita. Kami mohon jangan sekali-sekali menyakiti hati rakyat, apalagi memukul dan menembak rakyat sendiri,'' kata Prabowo di Kertanegara, Jaksel, Rabu (22/5).

Prabowo meminta seluruh aparat bersatu untuk menjaga rakyat tetap aman dan gembira. Selain itu, ia juga mengimbau kepada pendukungnya untuk berlaku sopan dan menghormati aparat penegak hukum.

''Jangan sekali-kali menggunakan kekerasan. Memang berat, saya paham, tapi saya tegaskan lagi seandainya ada salah paham dan kau dipukul, jangan lawan. Ini berat tapi harus dilakukan apapun terjadi demi umat, bangsa, dan semua agama. hindari kekerasan,'' imbuhnya.

Aksi damai menuntut kecurangan pemilu yang digelar di Bawaslu RI menjadi ricuh. Setelah massa aksi damai membubarkan diri, massa lain datang ke lokasi dan berbuat keonaran. Polisi menyebut massa aksi berbeda dengan massa yang bentrok dengan polisi.

Akibat kejadian ini, 6 orang meninggal dunia dan 200 lainnya terluka. Meski demikian, polisi mengklaim pihaknya tidak menggunakan peluru tajam untuk menghalau massa, melainkan peluru karet.

''Kita sudah dapat info akan ada rencana pada saat aksi 22 akan ada aksi penembakan, termasuk kepada massa supaya nanti menjadi seolah-olah yang melakukan adalah dari aparat. Sehingga timbul kemarahan publik sebagai martir untuk pembenar langkah-langkah berikutnya,'' tutur Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/