Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
12 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
12 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
12 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik

Kabur dari Penyanderaan Abu Sayyaf, WNI Tenggelam di Laut dan Tewas

Kabur dari Penyanderaan Abu Sayyaf, WNI Tenggelam di Laut dan Tewas
Ilustrasi korban tenggelam. (kompas.com)
Sabtu, 06 April 2019 16:27 WIB
JAKARTA - Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Hariadin tenggelam dan tewas di perairan Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan, Jumat (5/4). Hariadin teggelam saat berusaha kabur dari penyanderaan Abu Sayyaf, kelompok bersenjata di Filipina Selatan.

Dikutip dari kumparan, nasib nelayan tersebut sempat samar setelah sebelumnya dilaporkan tenggelam. Keterangan mengenai tewasnya Hariadin disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir.

''Pada Jumat, 5 April 2019 sekitar pukul 18.00, seorang WNI atas nama Hariadin yang disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan meninggal dunia di perairan Pulau Simisa,'' sebut Arrmanatha dalam keterangan pers, Sabtu (6/4).

''Hariadin meninggal akibat tenggelam di laut setelah terbebas dari penyanderaan,'' sambung dia.

Arrmanatha mengatakan, Hariadin kabur dari penculikan Abu Sayyaf bersama seorang WNI lainnya, Heri Ardiansyah. Mereka berdua melarikan diri saat militer Filipina menyergap persembunyian Abu Sayyaf di pulau tersebut.

''Hariadin bersama WNI sandera lainnya Heri Ardiansyah berusaha berenang ke Pulau Bangalao guna menghindari terkena serangan angkatan bersenjata Filipina terhadap penyandera,'' ucapnya.

Heri dan Hariadin diketahui tinggal di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan di Sandakan. Mereka diculik Abu Sayyaf pada Desember lalu.***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/