Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
23 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
23 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
17 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
17 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel

Sebelumnya Dibantah Basaria Panjaitan, Jubir KPK Pastikan Ada Cap Jempol pada Amplop 'Serangan Fajar' Politisi Golkar

Sebelumnya Dibantah Basaria Panjaitan, Jubir KPK Pastikan Ada Cap Jempol pada Amplop Serangan Fajar Politisi Golkar
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan memberikan keterangan kepada jurnalis, di gedung KPK, Kamis (28/3). Di belakangnya terlihat tumpukan puluhan kardus berisi uang terkait kasus dugaan suap anggota Komisi VI DPR dari Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso. (kum
Rabu, 03 April 2019 07:44 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengecek tiga dari 84 kardus berisi uang terkait dugaan suap dan gratifikasi anggota Komisi VI DPR dari Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso.

Dikutip dari kumparan.com, juru bicara KPK Febri Diansyah memastikan ada cap jempol pada amplop yang disiapkan Bowo untuk kepentingan 'serangan fajar' jelang Pemilu 2019 itu.

''Tidak ada nomor urut (paslon tertentu), yang ada adalah cap jempol di amplop tersebut,'' ujar Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (2/4).

Meski terdapat simbol yang mengacu ke salah satu pasangan capres-cawapres tertentu, Febri enggan mengaitkannya.

Menurut fakta dalam operasi tangkap tangan, lanjut Febri, amplop tersebut disiapkan Bowo untuk kepentingannya yang maju lagi sebagai caleg di Dapil Jateng 2.

''Kami temukan fakta hukumnya adalah amplop tersebut diduga akan digunakan untuk serangan fajar pada proses pemilu legislatif pada pencalegan BSP (Bowo Sidik Pangarso),'' ucap Febri.

Sehingga, Febri menegaskan tak ada keterkaitan antara cap yang ditemukan di amplop tersebut, dengan simbol yang identik dengan pasangan calon tertentu.

''Jadi kami tegaskan tidak ada keterkaitan dengan kepentingan-kepentingan lain berdasarkan fakta-fakta hukum yang kami temukan saat ini. Memang ada stempel atau cap-cap tertentu di amplop tersebut, Tapi sejauh ini fakta hukum yang ada itu masih terkait dengan kebutuhan pemilu legislatif,'' tegas Febri.

Dalam pengecekan amplop di 3 kardus itu, Febri menyebut ada total uang senilai Rp246 juta terdiri dari pecahan Rp20 ribu hingga Rp50 ribu.

''Untuk jumlah sampai saat ini sekitar Rp246 juta yang sudah dikeluarkan dari amplop tersebut,'' ucap Febri.

Dibantah Basaria

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan membantah ada cap jempol pada amplop 'serangan fajar' yang disiapkan politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso.

''Tidak ada itu. Tim kami sudah membuka dan disaksikan oleh pemegang kuasa dana. Tidak ditemukan ada cap itu,'' tegas Basaria dalam konferensi pers di gedung KPK, Kamis (28/3) lalu.

Ketika itu, jurnalis yang hadir dalam konferensi pers meminta kepada KPK untuk membuka amplop dari salah satu kardus untuk memastikan kabar tersebut.

Namun Basaria yang duduk bersama juru bicara KPK, Febri Diansyah, sempat berbincang sekitar 30 detik, kemudian menjelaskan bahwa apa yang sudah dijadikan sebagai contoh bukti, merupakan amplop yang sama dengan di dalam kardus.

Ditambahkannya, untuk membuka amplop lainnya, diperlukan hadir pemegang kuasa uang dan penyidik serta harus ada penulisan berita acara.***

Editor:hasan b
Sumber:kumparan.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/