Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
23 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
23 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
23 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
9 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
5
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
7 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang

Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Sumenep, Siswa Peserta UNBK Berhamburan, 1 Terluka

Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Sumenep, Siswa Peserta UNBK Berhamburan, 1 Terluka
Imron, siswa SMA Al-Fanisa Sumenep yang terluka karena tersandung reruntuhan bangunan akibat gempa dirawat di Puskesmas. (suara.com)
Selasa, 02 April 2019 13:54 WIB
SUMENEP - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (2/4) pagi. Gempa terjadi saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA berlangsung.

Dikutip dari suara.com, guncangan gempa terasa kuat di Kecamatan Pulau Raas, sehingga UNBK SMA sempat dihentikan.

''Saat gempa terjadi, UNBK sedang berlangsung. Tiba-tiba saja terasa getaran hebat, dinding retak, dan keramik berjatuhan. Siswa dan guru pun panik, lari keluar kelas,'' kata salah seorang warga Raas, Suryadi seperti dikutip Beritajatim.com.

Ia menceritakan, pelaksanaan UNBK di beberapa sekolah sempat terhenti, karena eternit ruang kelas berjatuhan.

''Setelah gempa berlalu, siswa kemudian membersihkan ruang ujian yang dipenuhi reruntuhan atap dan keramik,'' ucapnya.

Salah seorang siswa SMA Al-Fanisa, Desa Brakas, Pulau Raas, harus dilarikan ke Puskesmas karena terluka akibat tersandung reruntuhan bangunan sekolah. Korban bernama Imran, siswa SMA yang sedang mengikuti Ujian Nasional Berbasis UNBK.

Menurut keterangan warga setempat, Suliyadi, saat para siswa  berhamburan menyelamatkan diri dari gempa, Imran tersandung reruntuhan bangunan hingga kakinya berdarah. Gempa tersebut mengakibatkan eternit kelas berjatuhan, dinding retak, dan sebagian keramik di dinding terlepas.

''Siswa tentu saja panik dan lari keluar keras. Nah, saat Imran ini berlari, ia tersandung reruntuhan keramik hingga kakinya terluka,'' kata Suliyadi seperti dikutip Beritajatim.com, Selasa (2/4/2019).

Imron kemudian dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan luka di kakinya.

''Alhamdulillah hanya luka kecil. Selain itu tidak ada korban. Hanya atap sekolah dan beberapa bangunan lain, termasuk dinding rumah warga, banyak yang retak,'' ungkapnya.

Berdasarkan hasil analisa BMKG, gempa bumi yang mengguncang Sumenep berkekuatan magnitudo 4,9. Episenter gempa bumi di laut jarak 83 kilometer arah tenggara Sumenep, dengan kedalaman 5 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Pulau Sepudi, Raas, Situbondo, Banyuwangi, dan Denpasar. Hingga jam 08.46, sudah terjadi dua kali gempa susulan berkekuatan M=3,0 dan M=3,6.***

Editor:hasan b
Sumber:suara.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/