Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
12 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
9 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
9 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji

Gereja Katedral Diguncang Bom, 27 Orang Tewas dan 77 Terluka

Gereja Katedral Diguncang Bom, 27 Orang Tewas dan 77 Terluka
Sejumlah aparat melakukan penyisiran usai ledakan mengguncang Gereja Katedral 'Our Lady of Mount Carmel' di Jolo, Sulu, Filipina, Ahad (27/1). (tribunnews)
Minggu, 27 Januari 2019 13:41 WIB
JOLO - Ledakan bom mengguncang Gereja Katedral 'Our Lady of Mount Carmel' di Jolo, Sulu, Filipina, Ahad (27/1). Insiden itu menyebabkan 27 orang tewas.

Dikutip dari merdeka.com, Kepala Daerah Polisi Otonomi Muslim Mindanao (ARMM) Kepala Inspektur Graciano Mijares mengonfirmasi jumlah korban ini pada Ahad pukul 1.20 waktu setempat.

Dia merinci, 20 korban tewas merupakan warga sipil. Sedangkan 7 korban tewas lainnya berasal dari tentara. Jumlah orang yang terluka juga meningkat menjadi 77, menurut Mijares.

Dilansir Rappler.com Ahad, kelompok Investigasi dan Deteksi Kriminal PNP (CIDG) sebelumnya mengatakan, dua alat peledak improvisasi (IED) digunakan untuk mengebom gereja. Menurut polisi regional ARMM, satu IED meledak di dalam gereja dan satu lagi di pintu masuk.

Juru bicara PNP Inspektur Senior Bernard Banac mengatakan, ledakan kedua terjadi ketika personel AFP menanggapi ledakan pertama.

Arnel dela Vega, Kepala Komando Mindanao Barat militer Filipina, mengatakan tersangka utama di balik pemboman itu masih kelompok teroris Abu Sayyaf. Dia mengatakan, bahwa ini didasarkan pada ancaman sebelumnya.

Gubernur ARMM, Mujiv Hataman, mengatakan, pemboman katedral Jolo kemungkinan adalah hasil kerja para teroris. Hataman mengatakan, Abu Sayyaf tampaknya satu-satunya kelompok yang mampu melakukan serangan semacam itu.

''Pada titik ini, kami tidak ingin membuat spekulasi, tetapi kami dapat yakin bahwa ini adalah 99% hasil kerja para teroris,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/