Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
17 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
14 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
14 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
15 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda

Wanita Berusia 37 Tahun di Palangka Raya Miliki Berat 350 Kg, Berharap Bantuan Pemerintah

Wanita Berusia 37 Tahun di Palangka Raya Miliki Berat 350 Kg, Berharap Bantuan Pemerintah
Titi Wati. (borneonews.co.id)
Senin, 07 Januari 2019 09:44 WIB
PALANGKARAYA - Titi Wati, seorang wanita berusia 37 tahun di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, memiliki berat tubuh 350 kilogram. Wati berharap pemerintah mau membantunya untuk menurunkan berat badan.

''Saya berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada saya untuk pengobatan menurunkan berat badan yang sudah mencapai sekitar 350 kilogram lebih,'' kata Titi Wati yang hanya bisa tengkurap di tempat tidur di rumah kontrakannya di Palangka Raya, Ahad (6/1), seperti dikutip dari republika.co.id.

Wati merasakan berat badannya meningkat drastis dalam tujuh tahun terakhir. Akibatnya, kini perempuan yang diperkirakan merupakan perempuan tergemuk di Kalimantan Tengah itu makin kesulitan bergerak dan lebih banyak berbaring dengan posisi tengkurap.

Berbagai cara dilakukannya untuk menyembuhkan obesitas atau kelebihan berat badan yang dideritanya. Di antaranya dengan mengonsumsi minuman herbal penurun berat badan. Cara itu diakuinya menunjukkan hasil karena berat badannya sempat berkurang.

Namun, karena harga minuman herbal itu makin mahal, Wati tidak sanggup lagi membelinya, sehingga akhirnya pola makannya pun kembali membuat berat badannya naik lagi.

''Setelah tidak mampu membeli minuman herbal penurun berat badan itu, sayapun menjalani aktivitas saya seperti orang normal. Makan dan minumpun juga tidak terkontrol lagi, sehingga berat badan saya yang saat itu sempat 167 kilogram, kini menjadi 350 kilogram lebih,'' katanya.

Ibu satu anak itu mengaku memang suka makan camilan setiap harinya. Bahkan minuman es dan makanan gorengan, tidak luput jadi santapannya setiap hari.

Kini Wati berjuang dengan mengurangi porsi makan camilan karena khawatir badannya terus membesar seiring berat badannya yang terus naik.

Bahkan Wati saat ini sama sekali tidak bisa berdiri karena kakinya tidak mampu untuk menahan berat badannya yang kian membesar setiap harinya. ''Setiap kali bangun tidur bagian kaki saya selalu sakit seperti keram, kemudian badan terasa sakit semua,'' ucap perempuan yang memiliki hobi bernyanyi tersebut.

Wati mengaku tidak pernah melakukan pengobatan atau memeriksa kondisi kesehatannya ke dokter dan rumah sakit. Sang suami, Edi (52) mengaku pihaknya harus mensyukuri apa yang sudah diberikan Tuhan.

''Kata suami saya, ambil hikmahnya saja dan syukuri keadaan yang sudah diberikan Tuhan. Mau bagaimana lagi kami berbuat kalau ini sudah nasib dari keluarga kami,'' beber Wati menirukan perkataan suaminya yang bekerja sebagai pencari kayu hutan.

Sementara itu, Herlina (19) yang merupakan putri semata wayang wanita tergemuk di Kalteng tersebut berharap pemerintah setempat serta para dermawan bisa mengulurkan tangannya untuk menyembuhkan penyakit yang diderita ibunya.

''Besar harapan kami agar ibu saya mendapatkan uluran tangan dari para dermawan serta pemerintah untuk membantu pengobatan. Kami pasrah dan apa boleh buat dengan kondisi perekonomian kami yang tidak mampu untuk melakukan pengobatan ibu agar bisa kembali normal seperti sediakala,'' ujarnya ***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/