Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
16 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
12 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
11 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru

Memilukan, Gadis Kecil Ini Kehilangan Ibu dan 11 Keluarganya Sekaligus Akibat Longsor di Sukabumi

Memilukan, Gadis Kecil Ini Kehilangan Ibu dan 11 Keluarganya Sekaligus Akibat Longsor di Sukabumi
Cindy Putri (8) dipeluk Bupati Sukabumi, H Marwan Hamami. (tribunnews)
Kamis, 03 Januari 2019 08:12 WIB
SUKABUMI - Bencana tanah longsor di Desa Sirnaresmi, Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, melahirkan kisah memilukan bagi Cindy Putri. Gadis berusia 8 tahun itu kehilangan ibu dan sebelas anggota keluarganya yang lain sekaligus akibat tertimbun material longsoran.

Dikutip dari tribunnews.com, Cindy bahkan menyaksikan sendiri, bagaimana longsor meimbun anggota keluarganya. Ayahnya selamat, namun menderita luka berat, kakinya patah karena terkena reruntuhan bangunan.

Cindy Putri terlihat mengalami trauma yang mendalam dari kejadian tragis yang dialami keluarganya. Ia lebih banyak diam.

Kepada kerabat dekatnya Cindy Putri bercerita, ketika bencana longsor menerjang kampungnya ia sedang dalam perjalanan untuk pergi mengaji

Kegiatan tersebut ia lakukan rutin setiap sore setelah Magrib bersama dengan teman-temannya.

''Kasihan ia kini seperti mengalami trauma yang mendalam, pasalnya saat bencana terjadi Cindy sedang melakukan perjalanan untuk mengaji bersama dengan teman-temannya yang ia lakukan setiap sore hari,'' kata Unasih (40), kerabat dari Cindy.

Unasih mengatakan, saat pergi mengaji, Cindy dan teman temannya dikejutkan dengan suara gemuruh dan teriakan minta tolong.

Langkah kaki Cindy bersama teman-temannya pun terhenti, lalu berbalik arah menuju sumber teriakan minta tolong dan asal suara gemuruh.

''Di tengah perjalanan, langkahnya terhenti saat mendengar teriakan dan dentuman, Cindy pun berlari ke arah asal suara,'' kata Unasih mengutip cerita Cindy.

Unasih mengatakan, Cindy langsung menangis menyaksikan rumahnya hilang tertimbun tanah.

''Cindy terus menangis mencari ibunya, sebanyak 12 keluarganya menjadi korban longsor,'' kata Unasih.

Ia mengatakan, enam orang lagi keluarganya hingga saat ini belum ditemukan. Kini dari keluarganya hanya tinggal bapaknya namun belum bisa apa-apa, karena tulang pahanya patah.

Bupati Sukabumi H Marwan Hamami sangat sedih mendengar cerita Unasih. Unasih berkesempatan bertemu dengan Bupati tak jauh dari lokasi posko, Rabu (2/1).

''Nanti kami akan dampingi secara psikologi agar traumanya hilang,'' kata Marwan.

Ia berjanji akan memperhatikan anak-anak yang kehilangan keluarganya karena menjadi korban longsor.

''Secara pribadi saya akan mencermati, terutama bagi pendidikan anak ini yang keluarganya memang sudah tidak ada lagi,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/