Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
7 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
6 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
6 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
6 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik

Gunung Anak Krakatau Tumbuh 6 Meter Per Tahun

Gunung Anak Krakatau Tumbuh 6 Meter Per Tahun
Erupsi Gunung Anak Krakatau yang terpantau dari pesawat Grand Caravan Susi Air pada Sabtu (23/12/2018. (liputan6.com)
Senin, 24 Desember 2018 12:24 WIB
JAKARTA - Gelombang tsunami menerjang Pandeglang, Serang dan Lampung, Sabtu (22/12/2018) malam. Data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas sudah mencapai 281 orang.

Dikutip dari liputan6.com, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, erupsi gunung anak krakatau yang menyebabkan gelombang tsunami pada 22 Desember 2018 bukan yang terbesar. Periode Oktober sampai November sudah terjadi erupasi yang lebih besar.

Dalam akun twitter resminya, dia memberi informasi terkait pantauan gunung anak krakatau yang disisipkan gambar. Foto tersebut diambil dari pesawat Grand Caravan Susi Air pada 23 Desember 2018.

''Erupsi kemarin bukan yang terbesar. Periode Oktober-November 2018 terjadi erupsi lebih besar. Status Waspada (level 2),'' tulis Sutopo yang dikutip Liputan6.com, Senin (24/12/2018).

Sutopo menjelaskan, aktivitas Gunung Anak Krakatau dalam 3 bulan terakhir terjadi setiap hari. Pertumbuhannya pun terus meningkat setiap tahun.

''Hampir setiap hari Gunung Anak Krakatau meletus. Status tetap Waspada. Radius berbahaya 2 km dari puncak kawah,'' tulisnya.

Tak hanya itu, pertumbuhan Gunung Anak Krakatau pun terus meningkat. Kata Sutopo, pertumbuhan tersebut terjadi setiap tahunnya.

''Gunung Anak Krakatau masih dalam tahap pertumbuhan. Tubuhnya tambah tinggi 4-6 meter per tahun,'' tulisnya lagi.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/