Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
21 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
18 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
18 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
19 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda

Disandera Kelompok Bersenjata, Jimmi Lolos dari Pembantaian karena Pura-pura Mati, Begini Ceritanya

Disandera Kelompok Bersenjata, Jimmi Lolos dari Pembantaian karena Pura-pura Mati, Begini Ceritanya
Jimmi Aritonang (baju hitam), salah seorang pekerja karyawan PT Astaka Karya lolos dari pembantaian KKB di Nduga. (tribunnews)
Rabu, 05 Desember 2018 10:23 WIB
JAYAPURA - Puluhan karyawan PT Astaka Karya disandera dan dibantai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Sebanyak 31 orang terbunuh, sedangkan sekitar 25 orang lainnya lolos dari maut.

Dikutip dari tribunnews.com, salah seorang karyawan PT Istaka Karya yang selamat adalah Jimmi Aritonang. Kini Jimmi telah berada di penampungan evakuasi korban selamat di Wamena Kabupaten Jayawijaya. Jimmi tengah menjalani massa pemulihan atas trauma yang dialaminya.

Kakak ipar Jimmi Aritonang, Lefrend Siahaan mengungkapkan, adik iparnya kini dalam kondisi sehat dan tak ada bekas luka di tubuhnya pada saat disandera dan juga melarikan diri dari kelompok KKB.

''Luar saya (adik ipar). Kondisinya baik. Kami tadi malam sempat melihatnya. Tapi sampai saat ini dia masih di tempat penampungan. Sampai saat ini kita belum bisa lama-lama bersamanya. Tapi yang penting dia selamat,'' ungkapnya ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (4/12/2018).

Siahaan menceritakan kisah adik iparnya pada saat disandera dan berhasil melarikan diri. Saat itu, pekerja pembangunan jembatan jalan Trans Papua didatangi dan dikumpulkan menjadi satu oleh anggota KKB.

Setelah mereka dikumpulkan lanjutnya, Jimmi bersama teman-temannya dibawa ke puncak Kabo yang tak jauh dari camp para pekerja. Di sanalah para karyawan dieksekusi dengan senjata api.

''Jadi, saat mereka ditembaki. Adik ipar saya bersama beberapa temannya pura-pura mati. Lalu setelah mereka ditinggalkan. Mereka yang selamat melarikan diri. Saya jumlahnya tidak tahu berapa orang yang berhasil selamat,'' kata Siahaan yang tinggal di Wamena.

''Jadi mereka berlari dari lokasi eksekusi ke Distrik Mbua, dengan melewati hutan lebat, sungai yang terjal dan juga bukit. Sesampainya di sana, ternyata mereka dikejar dan masih dihujani peluru saat mengamankan diri di Pos TNI Mbua,'' terangnya lagi.

Menurut Siahaan, adik iparnya baru saja bergabung dengan PT Istaka Karya sebagai mandor (kepala tukang) untuk pembangunan jembatan di Nduga.

Siahaan telah memberikan informasi kepada sanak keluarga mereka di Balige, Sumatera Utara, tentang kabar bahwa Jimmi, ayah empat anak ini, selamat.

''Kini keluarga besar kami sudah lega. Begitu mengetahui dia selamat. Terima kasih Tuhan Yesus. Mukjizat mu selalu kamu berikan kepada kami. Terima kasih Tuhan,'' ucapnya. ***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/