Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
12 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
8 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
8 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji

Wamenkeu Sebut Jokowi Marah-marah Saat Rapat di Istana Bogor, Ini Penyebabnya

Wamenkeu Sebut Jokowi Marah-marah Saat Rapat di Istana Bogor, Ini Penyebabnya
Ilustrasi Presiden Jokowi memimpin rapat. (detik.com)
Kamis, 22 November 2018 18:09 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah-marah saat rapat di Istana Bogor, beberapa waktu lalu. Penyebab kemarahan Jokowi adalah masih rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Dikutip dari suara.com, kemarahan Jokowi dalam rapat di Istana Bogor itu diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. ''Bapak Presiden saat rapat marah-marah karena SDM-nya masih belum punya kemampuan, padahal itu ada vokasi,'' kata Mardiasmo di Hotel Le Meridien, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018).

Lebih lanjut Mardiasmo mengungkapkan, persaingan dalam era globalisasi akan sangat ditentukan oleh kualitas SDM dalam mengelola potensi bangsa dan negaranya untuk dapat bersaing.

Oleh sebab itu, pemerintah terus meningkatkan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia agar tidak kalah bersaing.

''Pendidikan akan semakin digencarkan lagi, sosialisasi itu juga pasti agar masyarakat ikut pendidikan vokansi sehingga kualitas SDM bisa membaik,'' ujarnya.

Menurut Mardiasmo, SDM yang terampil menjadi kunci untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

''SDM juga harus melek teknologi. Jika SDM di Indonesia melek teknologi, maka pertumbuhan ekonomi kita bisa tumbuh hingga 7 persen,'' ujarnya. ***

Editor:hasan b
Sumber:suara.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/