Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
17 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
13 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
13 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
14 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda

Sandiaga: Pilpres 2019 Sebagai Fastabiqul Khairat

Sandiaga: Pilpres 2019 Sebagai Fastabiqul Khairat
Sandiaga Uno membacakan surat pengunduran diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta saat Rapat Paripurna di DPRD DKI Jakarta, Senin (27/8). (republika.co.id)
Rabu, 29 Agustus 2018 12:41 WIB
JAKARTA - Calon wakil presiden (Cawares) Sandiaga Salahudin Uno mengingatkan, gelaran pemilihan presiden (Pilpres) 2019 tidak perlu jadi ajang saling menjatuhkan. Seharusnya, dianggap sebagai fastabiqul khairat (perlombaan dalam kebaikan).

''Kita harus angkat filosofi fastabiqul khairat bahwa kita harus bergegas kita berlomba-lomba untuk mencapai kebaikan dalam dunia yang tidak terpolarisasi. Pesta demokrasi (Pilpres) 2019 Insya Allah adalah fastabiqul khairat,'' kata Sandi di depan para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (29/8), seperti dikutip dari republika.co.id.

Sandi menambahkan, dia melihat di media sosial dan media-media masyarakat mudah terpancing terpecah belah dan saling menyikut. Oleh karena itu, ia ingin membalikkan keadaan dengan diskursus inovasi di segala bidang.

Justru menurutnya, dalam pilpres nanti harus dijadikan sebagai ajang kolaborasi untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik. Sandi memberikan contoh, seperti yang dilakukan oleh Gojek.

''Gojek yang selama ini bersaing dengan beberapa perusahaan lain seperti Traveloka maupun perusahaan perusahaan sejenis. Tapi sekarang sudah berkolaborasi mereka tidak hanya berkompetisi tapi mereka melihat bagaimana berkolaborasi,'' tambah Sandi.

Namun dalam kesempatan itu, Sandi juga mengkritisi keadaan ekonomi Indonesia yang kurang baik. Di antaranya adalah meroketnya keutuhan pokok, tentunya juga berdampak kepada mahasiswa.

Maka dari itu, dia mengajak generasi muda untuk menciptakan lapangan pekerjaaan. Mengingat banyak usia produktif di Indonesia yang masih menganggur.

 ''Kita harus buka lapangan kerja yang seluas-luasnya, khususnya untuk anak-anak muda. Kita mempunyai pertumbuhan alhamdulillah, tapi ternyata pengangguran di tingkat anak muda kita tertinggi di ASEAN ini adalah PR kita yang harus kita selesaikan,'' tegas Sandi.

Dalam kesempatan itu, hadir juga Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan, yang juga sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) dan tokoh Muhammadiyah, Din Syamsuddin.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/