Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
7 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
6 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
6 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
6 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik

Haedar Nasir: Pilihlah Calon Presiden yang Tidak Menghalangi Usaha dan Dakwah Muhammadiyah

Haedar Nasir: Pilihlah Calon Presiden yang Tidak Menghalangi Usaha dan Dakwah Muhammadiyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir. (lp6c)
Minggu, 12 Agustus 2018 20:39 WIB
JAKARTA - Seluruh warga Muhammadiyah diimbau menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum legislatif (Pileg) serta pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019 mendatang.

Imbauan tersebut disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir usai pidato kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Malang, Minggu (12/8/2018). Haedar juga meminta warga Muhammadiyah cerdas menentukan pilihannya.

''Tidak boleh golput, tapi tetap harus cerdas. Pilih mereka yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan golongan dan kroninya,'' ujar Haedar Nasir, seperti dikutip dari liutan6.com.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan warga Muhammadiyah agar memilih calon presiden yang tidak menghalangi usaha dan dakwah Muhammadiyah. Meski demikian, warga Muhammadiyah harus tetap santun dalam berpolitik. Mengutamakan menjaga toleransi dan rasionalitas.

''Siapapun presiden dan wakil presiden yang terpilih, harus bisa membangun sumber daya manusia,'' tutur Haedar.

Muhammadiyah juga mengkritisi kandidat yang membawa isu suku, agama dan ras (SARA) dalam berkampanye, juga yang kerap kampanye dengan ujaran kebencian.

''Silakan analisis sendiri. Dari dua pasangan itu siapa yang membawa primordialisme dan mana yang tidak,'' urai Ketua PP Muhammadiyah tersebut.

Muhammadiyah juga mengingatkan pada negara agar tak menyerah pada politik primordialisme. Negara harus turut andil dalam mengontrol politik SARA yang diyakin akan semakin gencar.

''Kita semua harus mendorong negara yang berkeadaban, termasuk dalam bersosial media,'' kata Haedar. ***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/