Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
12 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
11 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
11 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
11 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
11 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer

Umat Islam Melbourne Shalat Magrib Berjamaah di Gereja

Umat Islam Melbourne Shalat Magrib Berjamaah di Gereja
Church All Nations di Melbourne, Australia. (wikipedia)
Senin, 04 Juni 2018 18:16 WIB
MELBOURNE - Peristiwa tak biasa terjadi di gereja 'Church All Nations' milik komunitas Kristen Protestan di Kota Melbourne, Australia, Sabtu (2/06) sore. Seorang muazzin mengumandangkan azan yang dilanjutkan shalat berjamaah di gereja yang berada di kawasan Carlton tersebut.

Dikutip dari republika.co.id, azan tersebut menandai acara buka puasa bersama komunitas Muslim di Melbourne yang diadakan di gereja Uniting Church.

Komunitas gereja yang tergabung dalam Victorian Council of Churches sengaja mengundang komunitas Muslim berbuka puasa untuk bisa lebih saling mengenal.

Pendeta Ian Smith dalam sambutannya menjelaskan bagaimana seringkali ada kesalahpahaman soal perayaan hari-hari besar keagamaan, termasuk di antara kalangan umat beragama.

''Seperti diskon besar-besaran serta komersialisasi saat Natal dan Boxing Day (sehari setelahnya) tidak ada kaitannya dengan ajaran Kristiani,'' ujarnya.

Sebelum menyantap makan malam, tamu Muslim dipersilakan untuk melaksanakan shalat Maghrib di tempat yang telah disediakan, yakni di ruangan belakang gereja yang tak memiliki tanda salib.

Mereka pun kemudian bersama-sama menikmati makanan utama khas India, yakni Nasi Biryani, yang juga banyak disajikan di negara timur tengah.

Imam kelahiran Turki, Sheikh Mahmud Kurcu mengucapkan terima kasih atas undangannya.

''Ini akan mencapai pada tujuan akhir kita, bukan sekedar toleransi, tetapi penerimaan. Menerima kenyataan bahwa kita memiliki perbedaan tetapi kita tetap dapat saling membantu.''

Mahmud menjelaskan ketika sejumlah insiden, seperti aksi serang atau teror yang menyudutkan umat Muslim, seringkali pihak gerejalah yang pertama kali menanyakan kabar ke masjid-masjid.

''Kita bertekad untuk saling membantu sama lain," ujar Mahmud. "Dan tahun depan giliran kami yang akan mengundang Anda berbuka di masjid.''***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/