Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
19 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
16 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
16 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
17 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda

Aparat Polsek Cimpea Temui Bule Prancis yang Marah-marahi Ustaz karena Protes Shalawatan

Aparat Polsek Cimpea Temui Bule Prancis yang Marah-marahi Ustaz karena Protes Shalawatan
Bule Prancis memarahi ustaz karena memprotes shalawatan. (grid.id)
Minggu, 03 Juni 2018 19:27 WIB
BOGOR - Aparat Polsek Ciampea mendatangi Kampung Ciampea Hilir, Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/6/2018), setelah mendapat laporan dari warga tentang adanya bule memarah-marahi ustaz karena memprotes suara shalawatan dari mushala di Kampung Cimpea Hilir.

Polisi mencoba menenangkan masyarakat untuk tidak bertindak reaktif serta mempertemukan kedua belah pihak.

''Tokoh masyarakat sekitar, MUI Ciampea, juga WNA dipanggil untuk dipertemukan. Permasalahan diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat,'' ujar Humas Polres Bogor Bripda Siti Ramawati saat dikonfirmasi, Ahad (3/6).

Bripda Rima menyebut Polsek melakukan pemeriksaan atas data kewarganegaraan dari WNA tersebut. Pertemuan ini dilakukan awalnya karena Polsek mendapat laporan dari warga, bahwa di Kampung Ciampea Hilir telah terjadi kesalahpahaman antara warga dan WN Prancis.

Warga saat itu sedang melaksanakan acara tadarus dan mengaji di Mushala Nurul Jadid. WN Prancis yang merasa terganggu ini menegur ustaz yang memimpin pengajian dan menyebabkan cekcok mulut antarkeduanya.

''Ini kejadian Sabtu (2/6) kemarin. Warga dan ustaz yang sedang mengaji dihampiri oleh WNA itu dan dia marah-marah,'' katanya.

Frank, nama WN Prancis ini menikah dengan wanita Indonesia bernama Asmini. Sang istri pun menjelaskan suaminya mengidap gangguan emosi atau mudah marah.

Dalam proses mediasi, Frank pun menyadari kesalahannya yang sudah marah dan melontarkan ucapan yang tidak sepatutnya. Ia mengaku tidak mengetahui jika di mushala tersebut ada kegiatan umat muslim.

Mediasi pun berakhir dengan Frank meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu. ''Ia sadar perilakunya salah. Sudah minta maaf juga dan berjanji tidak mengulangi lagi,'' ujar Bripda Rima. ***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/