Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
20 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
8 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
8 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
8 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run

2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Palembang Mengaku Dimodali Karyawan BUMN di Pekanbaru

2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Palembang Mengaku Dimodali Karyawan BUMN di Pekanbaru
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat memeriksa dua terduga teroris yang tertangkap di Palembang oleh tim Densus 88. (tribunnews)
Rabu, 16 Mei 2018 14:28 WIB
JAKARTA - Dua terduga teroris, yakni AA (39) dan HK (38), yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror di kawasan Pasar KM 5 Palembang, Sumatera Selatan, mengaku dimodali seorang karyawan BUMN.

Dikutip dari tribunnews.com, rencananya AA dan HK akan menyerang Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Namun rencananya batal setelah polisi berhasil mengambil alih Mako Brimob.

''Mereka mengakunya dimodali orang yang bekerja di BUMN untuk menyerang ke Mako Brimob. Tapi masih kita terlusuri,'' kata Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Selasa (17/5/2018).

Lanjut Zulkanain, kedua tersangka mengaku, pemodal tersebut bekerja di perusahaan milik negara di Pekanbaru, Riau.

Meski keluar nama baru, Zulkarnain mengaku tak bisa langsung mengambil kesimpulan. Sebab tidak ditemukan bukti transfer uang maupun hal lainnya.

''Kami tidak bisa sebutkan (nama). Harus ada fakta hukum dulu, misal bukti transfer. Kalau menyebutkan itu bisa saja, kita jangan zalim dulu,'' tuturnya.

Zulkarnain menyebutkan, dari 7 terduga teroris yang hendak menyerang Mako Brimob, baru 2 yang ditangkap.

Sedangkan lima lainnya masih dikembangkan Kepolisian dan Densus 88. Komplotan ini, sambung Zulkarnain, merupakan sel-sel teroris yang sedang bangun usai lama tertidur.

''Mereka mengaku tidak tahu di mana lima orang yang lari itu, kita terus pantau. Apakah ada di Sumsel atau di luar,'' jelas Zulkarnain.***

Editor:sanbas
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/