Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
13 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
12 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
12 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer

Mahathir Tuduh Jaksa Agung Malaysia Sembunyikan Bukti Korupsi Najib

Mahathir Tuduh Jaksa Agung Malaysia Sembunyikan Bukti Korupsi Najib
Mahathir Mohamad memberikan keterangan kepada pers usai dilantik. (tempo.co)
Jum'at, 11 Mei 2018 15:44 WIB
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia yang baru dilantik Mahathir Mohamad, menuduh Jaksa Agung Malaysia Mohamed Apandi Ali menyembunyikan bukti korupsi dana 1MDB.

''Kita harus melihat siapa jaksa agung. Saat ini, jaksa agung telah menggerogoti kredibilitasnya sendiri. Dia sebenarnya telah menyembunyikan bukti kesalahan dan itu salah dalam hukum," kata Mahathir dalam konferensi pers di Kuala Lumpur hari ini, Jumat (11/5), seperti dilansir laman Malaysiakini.com.

Mahathir mengatakan, ini sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang skandal 1MDB yang telah mengganggu pemerintahan pendahulunya, Najib Abdul Razak.

Pada Januari 2016, Apandi diketahui membebaskan Najib Razak dari kesalahan apa pun terkait dengan dana senilai 2,6 miliar ringgit di rekening bank mantan perdana menteri tersebut.

Penyelidikan internasional mengklaim dana yang tersimpan dalam rekening Najib tersebut berasal dari dana investasi milik pemerintah 1MDB. Namun, Najib mengklaim itu adalah sumbangan dari royalti Pemerintah Arab Saudi.

Mahathir menekankan, tindakan apa pun yang diambil akan mengikuti hukum. ''Kami harus melakukan apa yang diizinkan oleh hukum negara ini. Untuk itu, kita harus berkonsultasi dengan administrator dan pengacara untuk mencari tahu apakah yang kita lakukan sesuai dengan hukum negara ini,'' tuturnya.

''Tetapi niat kami adalah mengejar orang-orang yang terbukti memiliki kecenderungan untuk menjadi korup atau yang telah melakukan kejahatan yang diketahui,'' kata Mahathir menambahkan.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/