Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
16 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
13 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
13 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
14 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda

Mahathir Tuduh Jaksa Agung Malaysia Sembunyikan Bukti Korupsi Najib

Mahathir Tuduh Jaksa Agung Malaysia Sembunyikan Bukti Korupsi Najib
Mahathir Mohamad memberikan keterangan kepada pers usai dilantik. (tempo.co)
Jum'at, 11 Mei 2018 15:44 WIB
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia yang baru dilantik Mahathir Mohamad, menuduh Jaksa Agung Malaysia Mohamed Apandi Ali menyembunyikan bukti korupsi dana 1MDB.

''Kita harus melihat siapa jaksa agung. Saat ini, jaksa agung telah menggerogoti kredibilitasnya sendiri. Dia sebenarnya telah menyembunyikan bukti kesalahan dan itu salah dalam hukum," kata Mahathir dalam konferensi pers di Kuala Lumpur hari ini, Jumat (11/5), seperti dilansir laman Malaysiakini.com.

Mahathir mengatakan, ini sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang skandal 1MDB yang telah mengganggu pemerintahan pendahulunya, Najib Abdul Razak.

Pada Januari 2016, Apandi diketahui membebaskan Najib Razak dari kesalahan apa pun terkait dengan dana senilai 2,6 miliar ringgit di rekening bank mantan perdana menteri tersebut.

Penyelidikan internasional mengklaim dana yang tersimpan dalam rekening Najib tersebut berasal dari dana investasi milik pemerintah 1MDB. Namun, Najib mengklaim itu adalah sumbangan dari royalti Pemerintah Arab Saudi.

Mahathir menekankan, tindakan apa pun yang diambil akan mengikuti hukum. ''Kami harus melakukan apa yang diizinkan oleh hukum negara ini. Untuk itu, kita harus berkonsultasi dengan administrator dan pengacara untuk mencari tahu apakah yang kita lakukan sesuai dengan hukum negara ini,'' tuturnya.

''Tetapi niat kami adalah mengejar orang-orang yang terbukti memiliki kecenderungan untuk menjadi korup atau yang telah melakukan kejahatan yang diketahui,'' kata Mahathir menambahkan.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/