Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
24 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
2
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
3
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
22 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
4
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
5
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
22 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
6
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
22 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara

Mahathir: Negara yang Bertanggung Jawab Harus Kurangi Pinjaman atau Menjadi Kambing Hitam

Mahathir: Negara yang Bertanggung Jawab Harus Kurangi Pinjaman atau Menjadi Kambing Hitam
Mahathir Mohamad dan pendukungnya merayakan kemenangan. (okezone)
Kamis, 10 Mei 2018 19:04 WIB
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri terpilih Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan akan meninjau ulang perjanjian perniagaan dengan China dan pinjaman dari Negara Tirai Bambu tersebut yang dianggap merugikan Malaysia.

''Apa yang meresikokan kami adalah pinjaman yang dibuat kerajaan. RM55 triliun hanya untuk Rel Pantai Timur dan juga pinjama-pinjaman lain yang mana akan menjadi beban besar kepada negara,'' ucapnya seperti dikutip dari tribunnews.com yang dilansir astro AWANI, Kamis (10/5/2018).

''Sebuah negara yang bertanggung jawab harus mencoba untuk mengurangi pinjaman atau ia akan menjadi kambing hitam,'' lanjut dia.

Selain itu, Pakatan Harapan (PH) menolak berita palsu dan peraturan tentang anti berita palsu juga akan dikaji ulang untuk keperluan perundang-undangan.

''Kami tidak ingin berita palsu. Tapi sudah pasti kami akan mengkaji peraturan tersebut apakah ada indikasi melawan berita palsu atau hanya untuk kepentingan politik,'' ujar Mahathir.

''Untuk sekarang, apa yang kami lihat terhadap peraturan itu bertujuan untuk menutup mulut lawan politik,'' tambahnya.***

Editor:hasan b
Sumber:tribunnews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/